Salin Artikel

"Warga Tetap Mengoperasikan Perahu Penyeberangan karena Alasan Perut, padahal Keamanan Tak Layak"

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono mengungkapkan, aktivitas penyeberangan di lintasan itu termasuk liar lantaran Dishub Jatim tak pernah mengeluarkan izin trayek.

Meski berulang kali ditertibkan, namun warga tetap nekat mengoperasikan perahu.

"Warga tetap mengoperasikan karena alasan perut, padahal dari sisi keamanan operasional perahu penyeberangan tersebut tidak layak," kata Nyono.

Dia mengungkapkan, aspek keamanan yang dimaksud yakni dari sisi dermaga, perahu, nahkoda hingga ABK yang tidak memiliki sertifikasi.

Sudah diberi ratusan alat kemanan tapi tak dipakai

Nyono menjelaskan, meski berstatus penyeberangan liar namun Dishub Jatim telah memberikan bantuan alat keamanan.

Bahkan jumlahnya mencapai ratusan.

Sejak 2017, Dishub Jatim telah memberikan 650 life jacket melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro.

Kemudian 225 life jacket dan 48 ring buoy diberikan melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban.

Sayangnya, bantuan alat keselamatan itu tidak digunakan secara maksimal.

"Dalam praktiknya, bantuan alat keselamatan tersebut tidak pernah ada di atas perahu, dan life jacket tidak pernah dipakaikan kepada penumpang maupun awak kapal," kata dia.

Perahu sempat terputar balik arah di tengah sungai lantaran hantaman arus.

Kini, 10 orang ditemukan dalam kondisi selamat.

Sedangkan 7 orang lainnya masih hilang.

"Proses pencarian masih berlangsung dan hingga saat ini korban selamat ada 10 orang," kata Kabag Ops Polres Tuban Kompol Budi Santoso.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hamim, Achmad Faizal)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/04/100547478/warga-tetap-mengoperasikan-perahu-penyeberangan-karena-alasan-perut-padahal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke