Salin Artikel

Udinus Semarang Kembangkan Super Komputer Canggih Senilai Rp 8 Miliar

SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Dian Nuswantoro Semarang mengembangkan sumber daya manusia (SDM) bertalenta digital dalam bidang artificial intelligence (AI) melalui super komputer.

Melalui program Hibah Kedaireka Macthing Fund senilai Rp 8 miliar, Kemendikbud Ristek mempercayakan Udinus guna mendukung percepatan transformasi digital di segala sektor.

Direktur Centre of Excellence (CoE) Udinus Zainal Arifin Hasibuan mengatakan, misi utama Hibah Kedaireka Matching Fund untuk menciptakan SDM talenta digital di bidang AI, Data Science dan Robotik bersama dunia usaha dan industri (DUDI).

"Ini juga bagian misi pemerintah untuk talenta digital, karena kita itu kurang 600 ribu talenta digital per tahun sebagai bangsa, bahayanya orang asing yang masuk, dan kita jadi penonton di negara sendiri. Ini tidak hanya Udinus tapi seluruh bangsa untuk memperbanyak SDM," ujar pria yang akrab disapa Ucok usai penerimaan simbolis super komputer di Udinus, Rabu (3/11/2021).

Ucok mengajak dosen dan mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Jawa Tengah dalam mengembangkan talenta digital.

"Alhamdulillah kita punya starting point yang cukup, kita punya banyak doktor yang bergerak di AI dan mahasiswa yang belajar di mata kuliah beririsan dengan AI. Tetap jauh lebih dari cukup. Kita targetkan 400 dosen kita training setelah settle down sehingga bisa jadi penggerak di daerah masing-masing agar masalah lokal bisa diselesaikan secara akademik, berbudaya dan scientist sehingga solusi lebih kekal dan tidak instan," ungkap Ucok.

Ia mengatakan super komputer ini nantinya akan diaplikasikan di tiga bidang yakni e-Health, e-UMKM dan e-Gamelan.

"Mulai e-health spesifik tubercolosis. Ini penyakit menular seprti Covid-19. Penularan tidak hanya dari diri tapi juga lingkungan dan perilaku. Kita akan himpun data semua, kegiatan termasuk sosmed. Jadi tahu kenapa mengidap tubercolosis. Mesin diajarkan sehingga mesin belajar sendiri sehingga kalau ada gejala awal bisa deteksi, sehingga bisa proteksi," jelas Prof. Ucok.

Selanjutnya, terkait e-UMKM guna memaksimalkan supply and demand melalui kecerdasan buatan yang bisa membaca kebiasaan pembeli sehingga pertemuan antara penjual dan pembeli bisa optimal.

Bahkan, kata Ucok, bisa juga menjamin supply chain bahan-bahan bagi pelaku UMKM sehingga bisa menjaga produksi.

"Ketiga, naturalisasi heritage dan history. Seperti kita yang sudah ada e-gamelan, kita melestarikan dengan digitalisasi. Kemudian bisa juga misal orang asing lihat batik dan tertarik nanti bisa tahu dan muncul sejarah dan keterangan, tahu dijual di mana. Di kekayaan wisata misal di Candi Borobudur, foto relief di sana bisa keluar cerita," katanya.

Sementara itu, Rektor Udinus Edi Noersasongko mengatakan, Fakultas Ilmu Komputer Udinus Semarang mengemban amanah untuk hibah Kedaireka Matching Fund tersebut dengan total setara dengan Rp 8 miliar.

"Satu-satunya di Jateng yang dapat hibah super komputer. Untuk tahu seberapa canggihnya, harganya itu Rp 4,1 M. Software dan sebagainya itu sampai Rp 4 M. Total Rp 8,1 M," kata Edi.

Edi mengungkapkan, Udinus dipilih karena dipercaya memiliki SDM yang bertalenta di bidang digital yang mumpuni.

"SDM kita memenuhi syarat dan dengan pengalaman menyelesaikan berbagai masalah serta akteditasi A," ujarnya.

Perwakilan NVIDIA yakni PT Epsindo Prima Solusi Elite Partner, Rene Indiarto Widjaya mengatakan, Udinus menjadi salah satu perguruan tinggi yang memiliki super komputer dari 8 kampus di Indonesia.

"Ini the most powerfull super komputer saat ini. Di Jateng ini satu satunya. Memang AI merupakan faktor kompetitif saat ini. Perlombaan antar negara sangat luar bisa dalam pengembangan AI. Meski ketinggalan, bersyukur Indonesia sudah memulai," kata Rene.

Super komputer yang dihibahkan ini merupakan keluaran NVDIA dengan spesifikasi Graphics Processing Unit (GPU) yang terpasang sebesar 320 Gigabytes (GB) dengan rincian 8 kartu Video Graphics Array (VGA) yang masing-masing memiliki kapasitas 40 GB.

Sementara untuk Central Processing Unit (CPU) memiliki kapasitas 128 cores. Dengan kapasitas sebesar itu, kata Rene, mampu memproses model pembelajaran AI dan big data untuk skala besar.

Hibah Kedaireka Matching Fund, Udinus ini dikelola oleh Center of Excellence (CoE) Udinus yang memayungi berbagai disiplin bidang ilmu (multi-disiplin) yang ada di lingkungan Udinus, seperti bidang ilmu komputer, bidang ilmu kesehatan, bidang ilmu ekonomi hingga bidang ilmu budaya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/03/211555178/udinus-semarang-kembangkan-super-komputer-canggih-senilai-rp-8-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke