Salin Artikel

Sebelum Dibunuh, Penjual Jamu Sempat Pinjam Kamus Anak dan Tulis Diari dalam Bahasa Inggris

Tulisan dalam diari itu menjadi salah satu pemicu kecemburuan suaminya, S (57), hingga tega menganiaya EN sampai tewas pada Kamis (7/10/2021) dini hari.

Meski EN menuliskan catatannya dalam Bahasa Inggris, S dapat memahami isinya karena sebagian besar catatan itu disertai terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

Pinjam kamus ke anak

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono mengatakan, EN pun sempat meminjam kamus Bahasa Inggris kepada anak keduanya.

"Dari pemeriksaan pada ponsel korban, terlihat korban sering menggunakan aplikasi Google Translate juga," kata Yudho, Selasa (2/11/2021)

Menurut pengamatan Kompas.com, beberapa lembar diari EN yang disimpan di ruang unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Blitar memuat kata-kata mesra dalam bahasa Inggris.

Misalnya di halaman keempat, tertulis can we be together? (dapatkah kita bersama), can you love me? (bisakah kau mencintaiku?)", dan I am old (aku sudah tua).

Pada bagian lain, EN menulis I am afraid of being hurt (aku takut disakiti) dan I am afraid of being disappointed (aku takut dikecewakan).

Catatan itu diduga dibaca suaminya hingga berujung penganiayaan yang mengakibatkan EN kehilangan nyawa.

Penjual jamu keliling itu mulai menulis catatan harian setelah berkenalan dengan pria asing dan menjalin hubungan dekat.

Yudho mengatakan pelaku S diduga pertama kali membuka diari istrinya sekitar 10 hari sebelum kejadian.

"Ada kalimat 'you my wife' disertai terjemahan 'kamu istriku' itu dipahami pelaku dan membuatnya cemburu," ujar Yudho kepada Kompas.com.

S membuka diari itu, kata Yudho, karena EN sering terlihat sedang berbicara di telepon melalui saluran WhatsApp dalam Bahasa Inggris sambil membawa buku diari tersebut.

Polisi, kata Yudho, menduga EN berkenalan dengan seorang pria asing dari luar negeri yang dia kenal dari media sosial.

Pria tersebut, lanjutnya, diduga seseorang dari negara yang bahasa sehari-harinya adalah Bahasa Arab.

Namun karena EN tidak bisa berbahasa Arab, ujarnya, keduanya menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi.

Yudho mengatakan, selain berfungsi sebagai sebuah catatan harian, EN juga menggunakan buku diari itu sebagai pengingat ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Inggris yang akan dia gunakan saat berkomunikasi verbal melalui telepon atau teks dengan pria itu.

Kondisi EN pertama kali diketahui anak keduanya. Ketika itu suami EN, S tak ada di rumah.

S baru ditemukan warga sekitar lima jam kemudian pada pagi hari dalam posisi tidak sadarkan diri di sebuah aliran sungai yang kering sekitar 200 meter dari tempat kejadian.

Polisi menetapkan S sebagai tersangka pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap EN melalui sejumlah alat bukti termasuk pengakuan S.

Selain buku diari, polisi juga menyita alu kayu yang biasa digunakan EN untuk menumbuk ramuan jamu yang waktu kejadian digunakan S untuk memukul kepala EN.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/02/143612878/sebelum-dibunuh-penjual-jamu-sempat-pinjam-kamus-anak-dan-tulis-diari-dalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke