Salin Artikel

Tempat Wisata di DIY Kembali Dibuka, Pedagang Kembali Bisa Cicil Utang

Pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok Dardi Nugroho mengaku senang karena sejak 3 Juli 2021 kawasan wisata ditutup dan baru dibuka untuk uji coba pertengahan pada Oktober 2021.

"Senang, kita sudah hampir satu tahun lebih terpuruk karena objek wisata ditutup bahkan pintu masuk objek wisata sehingga sama sekali tidak ada tamu beberapa bulan lalu," kata Dardi saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Senin (1/11/2021).

Diakuinya, meski belum begitu normal, tetapi pemasukan sudah mulai dirasakan, karena sudah banyak wisatawan yang berkunjung.

"Sudah bisa mencicil utang di perbankan. Ndak dikejar-kejar lagi oleh bank untuk membayar tagihan," kata Dardi.

Penjual aneka makanan ringan dan minuman di Pantai Parangkusumo Parmi mengakui hal serupa.

Apalagi saat ini dia bisa mencicil hutang dan yang terpenting membiayai cucunya bersekolah.

"Yang jelas gini mas, kalau kemarin masih sepi banget dan sekarang ya agak mendingan. Terutama untuk cucu yang masih sekolah," kata Parmi.

Hal yang paling disyukurinya yakni cucunya bisa kembali ke sekolah, dan tidak lagi daring. Kini dia memindahkan cucunya di sekolah berbasis pondok.

"Di pondok itu biayanya agak berat karena SD IT (Islam Terpadu), tapi tidak apa-apa yang penting sekarang sudah ada pemasukan dan bisa untuk bayar sekolah," kata Parmi.

Sementara Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, Uji coba pembukaan objek wisata mulai 20-31 Oktober 2021 sebanyak 88.949 wisatawan dengan PAD mencapai Rp 864 juta.


Wisatawan masih didominasi Pantai Parangtritis dan Pantai Depok (pantai wilayah timur) menyusul Pantai Samas hingga Pantai Baru (pantai wilayah barat) dan Goa Selarong.

"Pantai Parangtritis dan Pantai Depok selama ini memang penyumbang banyak PAD dari sektor pariwisata di Bantul," kata Markus.

Markus menjelaskan, pemberlakuan ganjil-genap di obyek wisata Kabupaten Bantul, mulai Jumat sampai Minggu.

Sementara untuk obyek wisata di Kawasan Hutan Pinus Mangunan sama seperti di Kawasan Parangtritis.

Pemberlakuan aturan tersebut berlaku mulai Jumat pukul 12.00 WIB hingga Minggu pukul 18.00 WIB.

"Nanti akan ada petugas yang melakukan pengawasan di jalur masuk obyek wisata," kata Markus.

Dikatakannya, perbedaan ganjil genap di kawasan wisata yang berada di barat dan timur, untuk membagi rata kunjungan wisata, dan mengurangi kerumunan.

"Agar wisatawan yang tidak bisa masuk Parangtritis bisa berkunjung ke kawasan barat (Pantai Depok dan sekitarnya). Selain itu untuk mengurangi kerumunan di destinasi wisata," kata Markus.

Disinggung mengenai aplikasi PeduliLindungi, Markus mengatakan, sudah ada 17 obyek wisata.

Wisatawan diwajibkan untuk melakukan scan QR code sebelum masuk obyek wisata.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/01/192257678/tempat-wisata-di-diy-kembali-dibuka-pedagang-kembali-bisa-cicil-utang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke