Salin Artikel

Terdampak Pandemi Covid-19, Ratusan Jip Sewaan di Bromo Dijual Pemiliknya

Sejak pandemi melanda, destinasi wisata Gunung Bromo terpaksa ditutup hingga beberapa kali. Hal serupa juga terjadi pada destinasi wisata di sejumlah wilayah di Indonesia.

Penutupan wisata Gunung Bromo membuat pemasukan warga setempat yang menyediakan jasa penyewaan jip terdampak. 

Wakil Ketua Perkumpulan Penyedia Jasa Layanan Akomodasi dan Transportasi Wisata (Patra) Sukapura, Choirul Umam Masduki menyebut, hampir setiap hari para penyedia jasa jip tidak memiliki pemasukan sama sekali karena Bromo ditutup.

"Jip Bromo ini membutuhkan perawatan yang lumayan mahal. Ditambah lagi kredit bank dan kebutuhan sehari-hari yang perlu dicukupi. Terpaksa mereka menjual jipnya karena Bromo ditutup," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/10/2021).

Umam juga menjual sebagian mobil Taft miliknya yang biasa disewakan kepada para pengunjung Bromo.

Kata Umam, ada sekitar 200 uni jip yang dijual para pemiliknya. Saat ini tersisa sekitar 700 - 800 unit jip.

"Penyedia jasa kuda pun juga tidak luput dari dampak ditutupnya Bromo dan terpaksa banting setir menjadi petani. Sekitar 400 kuda terpaksa dikandangkan karena hampir tidak ada pengunjung tiap harinya," tutur Umam.

Status PPKM yang berubah-ubah membuat Bromo buka tutup. Umam berharap Bromo tetap dibuka berkelanjutan tanpa mengikuti status PPKM.

"Kami harap Bromo terus dibuka tanpa mengikuti PPKM. Beberapa hari lalu ada pertemuan yang menghasilkan komitmen bersama, termasuk membuat standar operasional prosedur (SOP) terbaru," jelas Umam.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/31/183749278/terdampak-pandemi-covid-19-ratusan-jip-sewaan-di-bromo-dijual-pemiliknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke