Salin Artikel

Biaya Pengobatan Korban Diduga Keracunan Makanan yang Dirawat di RSUD Kertosono Digratiskan

NGANJUK, KOMPAS.com – Pemkab Nganjuk menggratiskan biaya perawatan puluhan korban diduga keracunan makanan acara hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, yang dirawat di RSUD Kertosono, Nganjuk.

Keputusan ini diambil Pemkab Nganjuk untuk meringankan beban para korban.

“Enggih (iya, digratiskan), karena ini kan musibah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/10/2021) malam.

Marhaen mengatakan, keputusan untuk menggratiskan biaya perawatan ini bermula dari kunjungannya ke RSUD Kertosono siang tadi.

Kedatangannya yakni untuk menjenguk korban yang masih dirawat di RS tersebut.

Dalam kunjungan itu, Marhaen menyempatkan diri berdialog dengan para korban.

“Tadi saya juga dialog (dengan korban), mereka juga rata-rata orang kecil. Sehingga saya diskusi dengan Direktur Rumah Sakit (RSUD Kertosono), kira-kira ini bisa enggak kalau misalnya digratiskan,” papar Marhaen.

Menurut Marhaen, dalam diskusi itu Plt Direktur RSUD Kertosono Hendriyanto menuturkan bahwa biaya perawatan para korban bisa digratiskan, asal mereka melengkapi dokumen administrasi yang dibutuhkan.

“Sehingga, nanti pasien itu tetap mengurus surat-surat dari kelurahan, nanti dibantu,” ujar Marhaen.

“Biar nanti kami menggratiskan itu bisa (diakses) masyarakat karena ini musibah, tapi dari sisi rumah sakit juga tidak melanggar peraturan perundang-undangan,” lanjut dia.

Sementara itu, dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang menangani pasien keracunan makanan, Mamluatul Karimah menambahkan, mayoritas korban yang dirawat di RSUD Kertosono sudah diperbolehkan pulang.


Informasi yang diterima Kompas.com, total ada 25 korban diduga keracunan makanan hajatan yang dirawat di RSUD Kertosono.

Dari 25 korban tersebut, saat ini tersisa 3 orang dengan dua di antaranya anak-anak.

“Yang dewasa hari ini pulang 11 orang, sisa satu (pasien dewasa) yang masih kami evaluasi karena baru datang kemarin siang,” tutur Mamluatul.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga harus dilarikan ke RSUD Kertosono karena diduga keracunan makanan usai menghadiri hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk pada Minggu (24/10/2021).

Setelahnya, korban silih berganti berdatangan ke RSUD Kertosono.

Bahkan, salah satu korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit milik Pemkab Nganjuk ini pada Selasa (26/10/2021) pagi.

Sementara, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Nganjuk mencatat ada sekitar 60 warga yang menjadi korban diduga keracunan makanan.

Kini korban yang masih dirawat di RSUD Kertosono tersisa tiga orang.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/28/215210078/biaya-pengobatan-korban-diduga-keracunan-makanan-yang-dirawat-di-rsud

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke