Salin Artikel

Prihatin Ada Anak di Bali Jual Tisu dan Jadi Pengemis Saat Pandemi, Wagub: Tidak Bisa Dibiarkan

BALI, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menyoroti fenomena anak-anak di Bali yang turun ke jalan selama pandemi Covid-19.

Selain menjual tisu di sejumlah traffic light yang tersebar di sejumlah daerah di Bali, sebagian anak-anak tersebut juga diketahui mengemis.

"Saya sangat sayangkan, saya melihat mereka sangat potensial, keliatan dari matanya meraka orang-orang cerdas sebenarnya. Tapi, karena kondisi atau mungkin tekanan, menyebebkan meraka harus mengemis, menjual tisu dan lain sebagainya," kata Cok Ace, saat melantik Ketua dan Anggota KPPAD di Kantor Gubernur Bali, Kamis (28/10/2021).

Cok Ace bercerita, ia pernah mendekati anak-anak penjual tisu dan pengemis di kawasan Sanur, Kota Denpasar.

Namun, saat akan diajak bicara, anak tersebut justru menghindar.

Hingga saat ini, ia mengaku belum mengetahui penyebab banyak anak di Bali turun ke jalan selama pandemi.

Namun, ia curiga, ada tekanan dari pihak keluarga yang menyebabkan anak-anak tersebut harus turun ke jalan.

"Ada beberapa karena memang mereka menikmati, dan mohon maaf dalam tanda kutip kita harus penelitian lebih rinci lagi, keliatannya ada (orang) yang di balik itu semua, mungkin artinya ada orang yang menggerakkan kondisi seperti itu," kata dia.


Cok Ace meminta Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) dan Dinas Sosial Bali memperhatikan hal ini.

Ia meminta anak-anak ini harus terlindungi dari segala macam bentuk eksploitasi.

"Saya kira ini PR yang tidak bisa dibiarkan. Kalau kita mau selesai, kita harus tuntas apa akar persoalannya, kan kasian anak-anak kita mau menjadi apa meraka nanti," kata dia.

Cok Ace juga mendorong aparat keamanan mengusut orang atau oknum di balik tindakan eksploitasi anak ini.

Ia yakin ada oknum atau orangtua yang terlibat dalam fenomena tersebut.

"Ini yang saya titipkan kepada teman-teman (KPPAD) semua, kalaupun tidak bisa diselesaikan 100 persen, setidaknya tidak seperti sekarang, saya liat di perempatan (jalan) makin bertambah (anak-anak mengemis)," tutur dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/28/164836778/prihatin-ada-anak-di-bali-jual-tisu-dan-jadi-pengemis-saat-pandemi-wagub

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke