Salin Artikel

CFD Kembang Jepun Surabaya Akan Dibuka Terbatas, Ini Syarat bagi Pengunjung...

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah mematangkan standar operasional prosedur penyelenggaraan kegiatan itu di lapangan.

Saat ini, Kota Surabaya menyandang status level 1 sesuai hasil asesmen Kementerian Kesehatan dan Instruksi Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2021 per 19 Oktober.

Capaian ini pun diiringi dengan sejumlah kelonggaran. Salah satunya diizinkannya kegiatan CFD dengan pembatasan.

"CFD Insya Allah masih dihitung (teknisnya) bersama teman-teman, tapi dengan batasan-batasan, sehingga tidak dibuka los (bebas)," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (27/10/2021).

Secara teknis, ia menyatakan, pelaksanaan kegiatan CFD disesuaikan dengan protokol kesehatan.

Seperti di antaranya, penyesuaian kapasitas pengunjung CFD, hingga penerapan scan barcode PeduliLindungi.

"Misalnya berapa jumlah pengunjung CFD nanti. Terus di ujung-ujung (jalan) ada yang menjaga berapa orang dan yang penting ada PeduliLindungi saat masuk ke CFD-nya. Itu yang kita lakukan dan kita sedang diskusikan dengan teman-teman," ujar Eri.

Menurutnya, perhitungan ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Jangan sampai, ketika CFD kembali diadakan, justru menimbulkan euforia masyarakat yang berlebihan.

"Kita mulai menggerakkan menuju new normal, tapi tidak euforia yang berlebihan," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengungkapkan, untuk tahap awal, CFD bakal digelar di Jalan Kembang Jepun pada 7 November 2021.

Sebelumnya kawasan tersebut juga sudah dilakukan asesmen oleh Satgas Covid-19 Surabaya.

"Nanti kita akan mulai bulan November 2021. Jadi sudah ada asemen dari Tim Satgas Covid-19 Surabaya untuk mengatur prokes di sana," kata Anang panggilan akrabnya.

Anang menjelaskan, pemilihan kawasan Kembang Jepun sebagai lokasi CFD sudah melalui beberapa pertimbangan.


Salah satunya, karena lebih mudah dilakukan penyekatan dan pengawasan di kawasan itu.

"Jadi tidak terlalu banyak jalannya, hanya ada dua. Sehingga kita siapkan aplikasi PeduliLindungi dan masyarakat yang masuk area itu sudah melaksanakan vaksin dua kali," ujar dia.

Meski demikian, ia memastikan pelaksanaan CFD akan dipantau secara ketat oleh petugas di lapangan. Baik dari jajaran BPB dan Linmas, Satpol PP maupun petugas kecamatan dan kelurahan.

"Ada petugas dari BPB Linmas, Satpol PP dan kecamatan kelurahan yang melakukan pengawasan di CFD," kata Anang.

Selain Jalan Kembang Jepun, Anang juga mengaku sudah menyampaikan surat ke Tim Satgas Covid-19 untuk pengajuan beberapa lokasi lain.

Ia berharap, pembukaan kembali kegiatan CFD tidak menimbulkan euforia masyarakat.

"Kita juga tunggu asesmen dulu apakah CFD juga bisa dilakukan di lokasi-lokasi yang lain," kata Anang.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/27/234153878/cfd-kembang-jepun-surabaya-akan-dibuka-terbatas-ini-syarat-bagi-pengunjung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke