Salin Artikel

Borong 10 Medali di PON Papua, Atlet Renang Aflah Fadlan Dapat Bonus Rp 1,7 Miliar

Atas prestasinya itu, atlet renang kelahiran Cirebon 13 November 1997 itu diguyur bonus sebesar Rp 1,78 miliar atas jasanya membawa 6 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu ke Tanah Sunda.

Bonus itu diserahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen Peparnas XVI 2021 Papua.

Medali emas yang ia dapat berasal dari 10 km nomor renang laut, nomor kolam 400 m gaya ganti, 200 m gaya ganti, 400 m gaya bebas, 1500 m gaya bebas dan estafet 4x100 m gaya bebas.

Lalu ia mendapat perak dari nomor 200 m gaya bebas dan estafet 4x200 m gaya bebas serta 4x100 m gaya ganti. Adapun perunggu ia raih dari nomor 200 m gaya kupu-kupu.

Aflah sempat tak menyangka bonus yang ia dapat sebesar itu. Sebab, sebelumnya ia sudah mengetahui jika kondisi keuangan pemerintah tengah gontai akibat pandemi.

"Semula saya enggak mau berspekulasi juga karena saya melihat dari PON sebelumnya saja kalau dapat alhamdulillah, bisa lebih alhamdulillah, kurang juga enggak apa-apa karena sebelumnya Pak Gubernur pernah bilang karena anggarannya dipakai Covid. Tapi ternyata hasilnya lebih dari tahun kemarin jadi ya saya berterima kasih," kata Aflah kepada Kompas.com.

Bonus digunakan untuk bekal masa tua

Tak ingin terlena, Aflah mengaku ingin mengalokasikan hasil kerja kerasnya dengan investasi untuk bekal masa depannya.

"Alhamdulillah ini kan uang besar jadi ya mudah-mudahan bisa dipakai dengan baik gak hanya buat sekarang tapi buat masa depan nanti. Ada alokasi investasi di beberapa tempat jadi bisa berguna di masa depan," akunya.


Asah bakat sejak kelas 2 SD

Aflah mengatakan, prestasi yang ia raih merupakan proses panjang dari tetes keringat yang ia tumpahkan sejak kelas 2 SD. Saat itu, ia mulai tertarik dunia renang atas ajakan tetangga sebayanya.

Seiring berjalannya waktu, ia pun memutuskan masuk klub renang di Bandung untuk terus mengasah potensinya.

"Masuk klub SD sampai SMP di Shark Sampoerna setelah itu pindan ke Aquarius yang sekarang ganti nama jadi Beast Aquatic.

Awalnya tetangga ada yang ikut duluan terus diajakin, karena banyak yang seumuran jadi tertarik, ikut lomba jadi seneng. Saya mulai serius SMP karena masuk PPLP Jabar ditekuni dan makin yakin ini jalan saya," paparnya.

Ia menceritakan, saat di klub ia harus menjalani dua kali latihan di kolam dalam sehari. Belum lagi ia mesti melahap latihan darat seperti angkat berat dan lainnya. Rutinitas itu ia tetap lakukan hingga masuk Pelatnas.

"Latihan sehari dua sesi, satu sesi dua jam. Itu di luar latihan darat seminggu dua sampai tiga kali, latihannya gym atau drill. Kalau Pelatnas mulai jam setengah delapan dan sore jam 4. Perjuangannya juga luar biasa. Bahkan dulu di klub jam 5 pagi sudah nyebur, terus sekolah, sore latihan lagi," kenangnya.

Salah satu yang menjadi catatan menarik yakni medali emas yang ia dapat dari nomor 10 km renang laut. Menurutnya, nomor tersebut punya tingkat kesulitan tinggi.

"Dari segi tantangan beda di perairan terbuka dan kolam. Kalau di kolam kita sudah tahu karakteristiknya. Kalau laut, beda laut beda karakter, kita harus adaptasi, khawatir ada binatang itu yang bahaya buat kita. Tapi kemarin kita kan datang duluan jadi bisa adaptasi di laut biar lebih mengenal medan," tuturnya.

Seusai PON, ia tengah mempersiapkam diri untuk Sea Games tahun depan. Ia pun berharap bisa membawa medali untuk Indonesia.

"Main event ada Sea Games yang diundur tahun depan. Itu target saya, ada kejuaraan dunia renang juga," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/10/27/183221178/borong-10-medali-di-pon-papua-atlet-renang-aflah-fadlan-dapat-bonus-rp-17

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke