Salin Artikel

Cerita Warga Saat Banjir hingga 80 Cm Terjang Permukimannya di Pekanbaru, Ada yang Tetap Jualan hingga Minta Bantuan Pemerintah

Pantauan Kompas.com, banjir menggenangi belasan rumah warga di dataran rendah, serta merendam badan jalan.

Selain itu, ada juga sekolah dasar negeri (SDN) 140 yang juga kebanjiran.

Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 40 sentimeter sampai 80 sentimeter.

Menurut warga setempat, Rita (50), banjir diakibatkan hujan deras dini hari tadi dan ditambah luapan Sungai Siak.

"Tadi malam hujan derasa dan lama. Sekitar jam 02.30 WIB, air sudah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.  Tapi kalau di jalan depan rumah itu ada 80 sentimeter," kata Rita saat diwawancarai Kompas.com, Senin.

Rita yang menjual nasi uduk dan gorengan, ini tetap berjualan di depan rumahnya di tengah banjir.

"Ya, tetap jualan walau pun banjir. Kalau enggak jualan tak ada uang nanti buat makan," tutur Rita.

Banjir tahunan akibat meluapnya Sungai Siak

Menurutnya, banjir ini sudah biasa terjadi hampir setiap tahun pada saat musim hujan.

Intensitas hujan yang tinggi juga mengakibatkan air Sungai Siak meluap ke rumah warga.

Namun, sejak dini hari sampai siang pukul 14.00 WIB, banjir sudah mulai surut sekitar 10 sentimeter.

"Kalau di lihat dari kondisi saat ini, banjirnya bisa sampai malam baru surut total. Kalau sekarang baru surut sedikit," sebut Rita.

Ia mengaku tak ada barang-barang di dalam rumah yang rusak karena banjir.

"Kami sudah antisipasi sebelum air masuk rumah. Semua barang dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi," kata Rita.

Dirinya berharap memperhatikan nasib warga yang kebanjiran ini.

"Harapan kami, ya drainase tolong diperbesar," kata Rita.


Usaha sepi gara-gara banjir, berharap bantuan dari pemerintah

Pasalnya, air sudah menggenangi tempat tidurnya.

"Saya tak bisa tidur tadi malam, karena air masuk ke rumah. Saya sama cucu kan tidur di lantai pakai kasur. Jadi, kasurnya basah," akui Roni saat diwawancarai Kompas.com, Senin.

Warga mengaku belum mendapatkan bantuan makanan dan lainnya dari pemerintah.

"Bantuan sejauh ini belum ada. Semoga saja ada bantuan buat kami, karena susah kerja kalau sudah banjir. Orang mau urut pun malas jadinya datang ke rumah, karena jalan tergenang air," kata Roni yang bekerja sebagai tukang urut ini.

Warga yang dilanda banjir ini, tampak berdiam diri di dalam rumah.

Sebagian ada juga yang keluar menerobos banjir untuk membeli kebutuhan.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/25/163317978/cerita-warga-saat-banjir-hingga-80-cm-terjang-permukimannya-di-pekanbaru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke