Salin Artikel

Budidaya Lebah di Hutan Lindung Belitung Timur Hasilkan 4 Ton Madu Kelulut Per Bulan

Hasil budidaya menghasilkan produksi madu merk Trigona yang dikenal juga dengan sebutan madu kelulut.

Sejarah dari Kampung Lebah Madu Teran, pada mulanya hanya komunitas kumpul-kumpul dan mempunyai kesamaan hobi. Kesamaan nasib karena pasaran Madu Teran atau Madu Kelulut tidak laku dipasaran.

Kemudian mereka berinisiatif membentuk komunitas atau sekumpulan orang untuk bangkit hingga sekarang. 

Pada mulanya hanya beranggotakan 15 orang dengan hasil produksi 15 kg madu per bulan, saat ini mulai berkembang  menjadi 115 orang anggota.

Pada Juli 2021 produksi mereka mencapai 2 ton. Kemudian terus berkembang sampai 200 orang anggota, sekarang produksi madu sudah lebih dari 4 ton per bulan.

Pihak Kecamatan Manggar mempunyai peran besar atas perkembangan dari komunitas ini dengan melegalkan mereka dengan dasar hukum hingga mengeluarkan SK Komunitas Manggar Berdaya dengan produk Madu Raje Teran Belitong.

"Ini bukan hal yang mudah untuk merangkul komunitas hingga berjumlah 200 orang yang diawali dengan 15 orang hingga produksi mencapai empat ton per bulan," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman saat kunjungan, Rabu (20/10/2021).

Erzaldi hadir untuk meresmikan Kampung Lebah Madu Teran dan mendorong peningkatan mutu madu dengan memberikan bantuan Rapid Honey Bee Dehumidifier atau disebut alat pengering kadar air agar madu yang dibawa ke pasaran, benar-benar berkualitas tinggi. 

Kepada Bupati Belitung Timur yang juga hadir dalam peresmian ini, Gubernur Erzaldi berpesan agar komunitas dibina dengan baik.

Bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, Dekranasda dan Disperindag agar mereka mendapat pendampingan baik untuk kontrol kualitas, kreativitas pengembangan dan pemanfaatan kawasan hingga pemasaran.


Gubernur Erzaldi juga mendorong kreativitas dari Kampung Lebah Madu Teran ini, dengan mulai memikirkan produk turunan madu yang menjadi khas, karena kesiapan kampung ini untuk menerima kunjungan wisata. 

"Misalnya, menjadi wisata Zero plastik, ini hanya bisa dilakukan kalau orangnya punya hati yang lebih dan memang cinta lingkungan. Ini akan membuat mahal dan spesial bagi orang lain terhadap produk kalian," ungkapnya. 

Ketua Komunitas Manggar Berdaya, Juliandra mengaku senang dengan adanya perhatian pemerintah daerah, Ia bahkan sempat merasa gugup atas kedatangan langsung gubernur.

Juliandra kemudian menceritakan perjuangan mereka dalam membangkitkan ekonomi bersama pascatambang. 

"Bagi komunitas kami, ini merupakan perhatian dan kepedulian dari bapak terhadap komunitas kecil kami," ungkapnya bersemangat. 

Juliandra berharap komunitas ini tidak hanya dapat mengembangkan produksi dan produk turunan madu saja, tetapi dirinya mengaku bersemangat untuk menjadikan kampung ini tujuan wisata yang tidak biasa saat wisatawan berkunjung ke Belitung Timur. 

"Kami berharap memiliki keunikan sendiri karena selama ini terus terang untuk setiap pariwisata di Belitung Timur belum memiliki keunikan dan kami ingin memiliki keunikan kekhasan yaitu dari pariwisata lebah madu," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/21/104858978/budidaya-lebah-di-hutan-lindung-belitung-timur-hasilkan-4-ton-madu-kelulut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke