Salin Artikel

Detik-detik Tragedi Susur Sungai: Pemancing Lihat 1 Orang Terpeleset, Seret Siswa Lainnya, Suasana Pun Berubah Panik

Para pemancing tersebut, yakni Yadi Surya (23), Yayan, Alfin dan Raihan, juga yang menyelamatkan nyawa 14 siswa yang tenggelam. 

Salah satu pemancing, Yadi, menceritakan detik-detik kejadian. Dia mengatakan, awalnya mereka berempat melihat banyak siswa MTs Harapan Baru melakukan kegiatan susur sungai sekitar jam 15.00 WIB. Mereka juga melihat ada pembimbing yang menemani. 

“Yang duluan mancing adalah Alfin, dia sekitar pukul 14.00 sudah di lokasi. Saya menyusul kemudian. Di lokasi kejadian sudah banyak siswa berpakaian pramuka, katanya ada kegiatan mau nyebrang sungai,” ujar Yadi Surya di lokasi kejadian, Sabtu (16/10/2021) siang, seperti dikutip dari TribunJabar.id.

Bergandengan tangan susuri sungai

Para siswa dan pembimbing saat itu mau menyeberangi sungai beramai-ramai, dari arah barat menuju timur. Mereka saling berpegangan tangan.

Para pemancing melihat di lokasi ruas sungai yang akan diseberangi sudah dipasangi patok dua titik potongan bambu.

Sehingga, para pemancing mengira sebelumnya sudah ada survei dulu, sebab titik penyeberangan tersebut di lokasi yang agak dangkal.

1 orang terpeleset, seret yang lain...

“Kami sudah ingatkan, teriak-teriak, jangan menyeberang karena batunya licin. Dan lagi kalau mereka menyeberang ramai-ramai kan menganggu kami yang lagi mancing. Tapi teriakan kami tidak digubris, mungkin tidak terdengar. Meski airnya cukup tenang kan cukup berbahaya, batunya licin,” kata Yadi.

Kemudian, kejadian tak terduga pun terjadi. 

“Ada yang terpeleset dan tenggelam, yang lain juga ikut terseret ke arah palung air yang dalam. Suasana menjadi panik. Awalnya tidak diketahui berapa jumlah yang tenggelam,” lanjut Yadi, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas TPR Terminal Ciamis tersebut.


Empat pemancing selamatkan 14 nyawa, salah satu guru kesurupan

Tanpa menunggu lama, keempat pemancing langsung terjun ke sungai menyelamatkan para siswa dan pembimbing  yang tenggelam. 

Yadi mengaku berhasil menyelamatkan lima orang, tiga di antaranya guru. "Ada (guru pembimbing) yang sampai kesurupan, ngomong yang tidak dimengerti,” ujar Yadi.

Sementara Alfin, menurut Yadi berhasil penyelamatkan tujuh orang siswa. Sedangkan Yayan dan Raihan masing-masing menyelamatkan seorang siswa. Total mereka menyelamatkan 14 nyawa. 

Tapi, dari 14 orang berhasil diselamatkan tersebut dua orang kondisinya kritis, kemungkinan karena terlalu banyak menelan air sungai.

“Waktu itu sekitar pukul 15.30. Yang tenggelam itu mereka yang berada di bagian tengah. Yang sudah lolos menyeberang dan yang belum menyeberang, pada naik ke atas tanggul sungai dan kemudian langsung ke sekolah termasuk yang berhasil diselamatkan kecuali yang dua yang kondisinya kritis dibawa ke rumah sakit,” ujar Yadi.

Ternyata ada 11 anak tak kembali ke sekolah...

Menurut Yadi, semula mereka memperkirakan sudah tidak ada masalah, karena sudah ada 14 orang yang berhasil diselamatkan.

Namun ternyata masih banyak yang tidak kembali ke sekolah. Awalnya disebut delapan orang, kemudian berubah lagi jadi sembilan, bahkan terakhir 11 orang.

Lantaran masih ada 11 orang yang belum pulang ke sekolah, akhirnya menjelang Magrib tim SAR berdatangan ke lokasi. Hingga pukul 21.00 WIB, 11 siswa ditemukan dalam keadaan tewas. Salah satu siswa yang awalnya dinyatakan hilang, ditemukan di palung berkedalaman 3 meter. 

“Jadi total sebenarnya ada 25 orang yang tenggelam di leuwi, 14 berhasil diselamatkan dan 11 orang ditemukan sudah meninggal,” kata Yadi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul TERUNGKAP Detik-detik Siswa Susur Sungai Tenggelam, 1 Terpeleset Seret yang Lain, Ada yang Kesurupan.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/17/174412978/detik-detik-tragedi-susur-sungai-pemancing-lihat-1-orang-terpeleset-seret

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke