Salin Artikel

Imbas Tragedi Susur Sungai MTs Ciamis yang Tewaskan 11 Siswa, Kemenag Larang Kegiatan di Luar Sekolah

Larangan ini dikeluarkan menyusul tragedi di acara susur sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru, Cijantung, Ciamis, Jumat (15/10/2021).

Keputusan tersebut merupakan hasil evaluasi darurat secara langsung usai mendapatkan instruksi dari Kantor Wilayah Kemenag Jawa Barat dan Kemenag RI Jumat malam.

"Terkait ekstrakulikuler, tidak boleh ada kegiatan di luar sekolah atau kampus di bawah Kemenag usai kejadian ini. Itu hasil evaluasi kami. Kami pun sekarang terus memantau perkembangannya dengan berkoordinasi dengan Ponpes Cijantung dan Kepolisian setempat," jelas Kepala Kemenag Kabupaten Ciamis, Asep Lukman Hakim, kepada wartawan di kantornya, Sabtu (16/10/2021).

Asep menambahkan, masih menurut hasil evaluasi, pihaknya akan memanggil secara resmi dan tertulis pihak MTs Harapan Baru Ciamis.

MTs tersebut merupakan lembaga resmi yang menaungi acara luar sekolah Kepanduan Pramuka yang berujung tewasnya 11 siswa.

Asep menginformasikan, ada dua orang korban selamat yang kini dalam perawatan, yakni guru pembimbing dan seorang murid.

Kedua korban mendapatkan perawatan di RSUD Kabupaten Ciamis.

Sampai hari ini, lanjut Asep, korban sudah mulai membaik dan masih mendapatkan perawatan lanjutan.

"Jadi total korban ada 13 orang sesuai keterangan resmi sekolah. 11 siswa meninggal dunia dan dua orang lagi yakni siswa selamat dan guru pembimbing masih menjalani perawatan di RSUD Ciamis," tambah Asep.

Pihaknya bersama Kemenag Jabar pun akan mendatangi langsung beberapa rumah duka yang berlokasi di wilayah Kabupaten Ciamis.

"Mudah-mudahan para korban menjadi para syuhada karena meninggal sedang menuntut ilmu. Harapan kami pun dari keluarga korban bisa menerima kejadian ini dengan penuh kesabaran," ujar Asep.

Pihaknya pun telah menginstruksikan semua ASN dan pegawai Kemenag di lingkungan Ciamis untuk menggelar shalat gaib bagi para korban meninggal.

"Kejadian ini mudah-mudahan yang pertama dan terakhir," jelas dia.

Sebelumnya, sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijantung Kabupaten Ciamis ditemukan tewas tenggelam saat acara susur sungai Pramuka di Sungai Cileueur, Leuwi Ili Desa Utama Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021).

Seluruh korban tewas terbawa arus sungai saat kegiatan Pramuka sekolah.

11 orang tewas dalam susur sungai

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat menuturkan, awalnya pihaknya mendapatkan laporan ada beberapa siswa sekolah tersebut yang hilang usai acara susur sungai kegiatan Pramuka.

Pihaknya mendapatkan keterangan pihak sekolah bahwa ada 150 siswa bersama para guru yang turun ke sungai.

Namun, sesampainya di sekolah sekaligus lingkungan pesantren, diketahui ada beberapa siswa yang belum kembali ke asrama.

Para korban merupakan siswa MTs setingkat SMP yang baru masuk dengan kisaran usia 12 sampai 13 tahun.

Pihaknya pun bersama tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian sejak siang sampai Jumat malam.

"Iya, pada pukul 20.05 WIB jenazah siswa yang tenggelam sudah ditemukan meninggal 10 orang. Baru sekitar pukul 21.00 WIB lebih ditemukan lagi seorang jadi total 11 orang," jelas Memet.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/16/144210678/imbas-tragedi-susur-sungai-mts-ciamis-yang-tewaskan-11-siswa-kemenag-larang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke