Salin Artikel

Kuli Bangunan Bunuh Istri Siri di Dalam Gudang, Kabur Naik Bus dan Menyerahkan Diri di Nganjuk, Ini Kronologinya

Pembunuhan dilakukan di gudang Perum Tirto Agung, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jatim.

IA sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan dan ia tinggal bersama J, warga Ponorogo di gudang yang dijadikan tempat tinggal.

Pukul istri dengan sebatang besi

Sebelum terjadi pembunuhan, IA terlibat cekcok dengan J. Saat itu pelaku menuduh istrinya berselingkuh dengan pria lain.

Menurut Kapolsek Bagor, Nganjuk AKP Tommi Hermanto, tak hanya cekcok mulut, pasangan suami istri juga terlibat pertengkaran fisik.

“Kemudian terjadi cekcok pertengkaran fisik antara kedua belah pihak, yang laki-laki memukul, yang perempuan ikut memukul. Karena emosi, kemudian pelaku ini mengambil sebatang besi (pleser),” jelas Tommi.

Saat pertengkaran itu, IA memukul kepala bagian belakang korban dengan besi sebanyak tiga kali. Korban lpun angsung terkapar.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Jasmi ternyata sempat menghubungi anaknya, Septia Pratama melalui telepon.

Saat itu Septia sedang bekerja dan ia terpaksa pulang karena mendengar ibunya sedang bertengkar hebat dengan ayah tirinya.

Ditelepon, Jasmi yang kesakitan meminta tolong putranya.

Namun saat sang anak sudah sampai di lokasi, Jasmi ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi berlumuran darah.

"Pintu gudang dikunci dari depan, putranya masuk dari belakang gudang," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Mirzal Maulana dikonfirmasi Jumat malam.

Di tubuh Jasmi, ditemukan luka di pelipis sebalah kiri dan kulit bagian kepala belakang terkelupas.

“Setelah mengumpulkan keterangan-keterangan dan temuan ada luka di bagian kening atau pelipis mata sebelah kiri dua luka, kemudian kepala belakang sampek kulit kepalanya terkelupas, sehingga korban kehabisan darah meniggal di pangkuan putranya,” papar Mirzal.

Hal tersebut dibenarkan Septia. Ia mengaku ditelepon ibunya sekitar pukul 10.30 WIB.

"Waktu ibu telepon itu bilang dipukuli. Dan rumah dikunci dari luar. Saya kaget, terus teleponnya ditutup. Saya kemudian izin pulang. Itu sekitar pukul 10.30 WIB kalau enggak salah," cerita dia.

Septia kemudian masuk ke dalam rumah dan mencari ibunya.

Setelah melihat ibunya sudah terkapar dengan bersimbah darah, Septi memangku ibunya yang diduga sudah meninggal dunia karena terlalu banyak mengeluarkan darah dari kepalanya.

Septia lantas meminta bantuan dengan melapor ke pihak keamanan setempat, hingga kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.

Tiba di Nganjuk, ia berubah pikiran dan menyerahkan diri ke polisi.

“Awalnya dia dari TKP naik ojek, kemudian turun di (Terminal) Bungurasih naik bus,” jelas Kapolsek Bagor di Nganjuk, Jumat.

Setelah tiba di Terminal Nganjuk, pria itu menaiki bus menuju kantor polisi.

“Dia turun dulu di Terminal (Nganjuk), kemudian melanjutkan naik bus lagi baru turun ke depan mako (Polsek Bagor), enggak kemana-mana,” lanjut Tommi.

Tommi menjelaskan, IA tiba di Mapolsek Bagor sekitar pukul 11.30 WIB.

Kepada polisi, IA mengaku telah membunuh istri sirinya di Rungkut, Surabaya, pagi tadi.

“Awalnya kita tidak percaya dengan pengakuan, tapi melihat gelagat dia yang sangat menyesali perbuatannya kita laksanakan kroscek ke Polsek Rungkut,” tutur Tommi.

Mendapati pengakuan itu, polisi mengecek informasi tersebut ke Polsek Rungkut, Surabaya.

“Dan dari hasil kroscek dengan Polsek Rungkut, kami mendapatkan kejelasan bahwa benar dengan alamat yang kami sebutkan tadi, Rungkut Surabaya, tadi pagi telah terjadi tindak pidana pembunuhan,” sambung dia.

Tommi menyebutkan, IA membunuh istrinya pada pukul 07.00 WIB. Kepada polisi, IA nekat membunuh istrinya karena menduga korban telah selingkuh dengan pria lain.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Priska Sari Pratiwi, Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/16/105000378/kuli-bangunan-bunuh-istri-siri-di-dalam-gudang-kabur-naik-bus-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke