Salin Artikel

800 Unit Sepeda Sitaan Bea Cukai Semarang Bakal Dilelang, 5 di Antaranya Brompton

Sepeda yang berjumlah ratusan itu disita Bea Cukai Semarang, Jawa Tengah, selama kurun waktu Februari hingga September 2021.

Sepeda dengan berbagai merek itu hendak diselundupkan melalui jalur Pelabuhan Tanjung Emas maupun Bandara Internasional Ahmad Yani.

Bea Cukai Tanjung Emas Semarang mencatat setidaknya ada sebanyak 869 unit sepeda berbagai merek yang bakal dilelang.

Dari jumlah tersebut, 10 unit di antaranya sudah dilelang pada 6 September 2021 yang salah satunya laku terjual sepeda lipat edisi kolektor merek Dahon California mencapai hampir Rp 50 juta.

Sedangkan, lima unit sepeda yang rencananya bakal dilelang yakni sepeda lipat merek Brompton yang salah satunya edisi khusus buatan Belanda merah.

Kepala Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Anton Martin mengatakan banyaknya sepeda yang hendak diselundupkan itu lantaran trend pengguna sepeda yang meningkat selama pandemi.

"Pandemi membuat hobi bersepeda jadi nge-trend dan booming untuk jaga imunitas. Bahkan industri sepeda sempat demand-nya lebih tinggi daripada supply yang ada di pasaran," jelas Anton kepada Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Selain itu, kata dia untuk kalangan tertentu menjadi life style sehingga mereka berkeinginan memiliki sepeda yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang.

"Namun, ada juga yang hanya sekadar punya hobi koleksi sepeda seperti sepeda lawas dan limited edition," ungkap Anton.


Anton menjelaskan barang tegahan yang masih tersisa 859 unit sepeda masih dalam proses menuju lelang.

Barang-barang itu akan dilakukan proses lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

"Barang tegahan yang sudah ditetapkan menjadi BMN selanjutnya kami ajukan ke DJKN. Berikutnya dari DJKN yang menentukan peruntukannya seperti pemusnahan, hibah dan lelang termasuk proses lebih lanjutnya. Saat ini masih proses penilaian harga sesuai pasar," kata Anton.

Anton menjelaskan barang yang akan dilelang itu merupakan barang-barang yang belum atau tidak memenuhi prosedur kepabeanan.

"Itu untuk menghindari pajak. Terkadang ada juga hacker yang curi identitas dan kartu kredit untuk transaksi barang tertentu. Misal ketika ternyata barangnya bekas atau butuh izin, ketika dikonfirmasi melalui jasa titipan tidak hadir," tuturnya.

Anton menegaskan Bea Cukai sama sekali tidak akan kontak langsung terkait barang kiriman.

Hal ini kerapkali menjadi sasaran pelaku penipuan yang mengatas namakan Bea Cukai.

"Karena yang punya barang itu kan customer-nya pihak pengusaha atau jasa titipan, sehingga dari mereka nanti akan kontak atau panggil kalau nanti ada permintaan terkait izin dan lainnya. Dari Bea Cukai termasuk menanyakan bukti transaksi pembayaran terhadap barang yang diimpor," kata Anton.

Anton menambahkan informasi proses lelang akan disampaikan melalui media sosial Bea Cukai Tanjung Emas.

"Kami informasikan di Instagram @beacukaitemas dan hasil lelang nantinya akan masuk ke kas negara," pungkasnya.

Masyarakat yang berminat mengikuti lelang resmi dapat langsung mengunjungi website penyelenggara yaitu www.lelang.go.id, www.kemenkeu.go.id, www.beacukai.go.id, atau subdomain dari akun tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/15/182402878/800-unit-sepeda-sitaan-bea-cukai-semarang-bakal-dilelang-5-di-antaranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke