Salin Artikel

Curiga Anaknya Meninggal Kecelakaan Tak Wajar, Sujiadi Pun Mencari Keadilan, Ini Kisahnya

Ia menilai ada hal yang tak wajar dari meninggalnya SF saat kecelakaan motor di Jalan Raya Tenaru, Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo.

Menurutnya ada beberapa luka yang seharus tak ada di bagian tubuh korban kecelakaan lalu lintas.

Salah satunya adalah luka mirip lebam di mata korban. Selain itu ada luka di rahang dan kepala bagian belakang karena benda tajam.

Menurut Sujiadi luka tersebut yang menyebabkan anaknya pendarahan hingga meninggal dunia.

Sujiadi meyakini, yang dialami oleh anak keduanya tersebut bukanlah kecelakaan lalu lintas biasa.

Namun, lebih mengarah pada tindak penganiayaan, yang diakhiri seolah-olah kecelakaan lalu lintas.

"Sekali lagi saya berharap, ada kejelasan atas peristiwa yang menimpa putra kedua saya. Karena terus terang, saya merasa ada yang janggal dari peristiwa ini," ujar Sujiadi, saat dihubungi awak media, Kamis (7/10/2021).

Oknum tersebut juga meminta kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan serta menawarkan sejumlah uang untuk santunan.

Selain itu juga diberita tahu oleh beberapa orang jika sebelum meninggal kecelakaan, SF bersama oleh rekannya.

"Apalagi saya sempat diberitahu oleh beberapa orang, sebelum anak saya meninggal dunia itu sempat bersama empat hingga enam orang, yang mereka tidak kenal," ucap Sujiadi.

Kejanggalan tersebut membuat ia yakin jika kecelakaan yang dialami bukan kecelakaan lalu lintas biasa.

Polisi sebut bukan dugaan pembunuhan

Sementara itu kepolisian menyatakan tak menemukan kejanggalan dalam kecelakaan lalu lintas yang menimpa SF.

Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki mengatakan, pihaknya sudah melakukan peyelidikan usai menerima laporan dari keluarga SF.

Polisi juga telah memeriksa 11 saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut. Termasuk rekan SF, saksi mata di lokasi, dan keluarga korban.

"Setelah dilakukan rekonstruksi, memeriksa para saksi dan hasil gelar perkara, tidak ada dugaan pembunuhan," ujar Wahyu kepada awak media, Kamis (14/10/2021).

Sementara itu Keluarga korban sudah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari Unit Laka Satlantas Polres Gresik, Rabu (13/10/2021).

Dalam surat disebutkan, telah ditunjuk penyidik untuk menangani kasus kecelakaan tersebut dengan masa penyelidikan 30 hari dengan opsi perpanjangan.

"Khususnya berkaitan reka adegan, yang itu tidak menjelaskan secara gamblang. Banyak hal yang sangat penting, malah dilewati," kata Sujiadi.

Untuk itu, Sujiadi mengaku akan tetap berusaha memperoleh keadilan dengan mengungkap penyebab sebenarnya kematian anak keduanya tersebut.

Sujiadi masih yakin jika anaknya meninggal bukan murni karena kecelakaan lalu linta.

"Kelanjutan proses hukum tetap diupayakan, semoga ada jalan untuk memperoleh keadilan," tutur Sujiadi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor : Priska Sari Pratiwi, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/15/104400578/curiga-anaknya-meninggal-kecelakaan-tak-wajar-sujiadi-pun-mencari-keadilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke