Salin Artikel

Di Balik "Hattrick" Emas Atlet Binaraga Sumbar Iwan Samurai di PON, Ada Utang yang Melilit

Iwan telah tiga kali berturut-turut meraih medali emas di PON. Hattrick emas itu dimulai sejak PON 2012 Riau, PON 2016 Jawa Barat, dan PON 2021 Papua.

Perjuangan pria berusia 44 tahun itu untuk meraih emas juga berat. Sejumlah pengorbanan dilakukan demi mengharumkan nama Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di ajang PON.

Sebelum PON Papua, Iwan harus berutang dengan menggadaikan mobilnya agar mendapatkan biaya untuk mempersiapkan diri bertanding di pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.

"Binaraga ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Butuh suplemen dan nutrisi yang harganya tidak sedikit. Satu bulan itu, saya menghabiskan Rp 25 juta pada persiapan PON Papua," kata Iwan yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).

Iwan menceritakan, petaka ekonominya berawal dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan Sumbar dua tahun terakhir.

Usaha gym yang digelutinya mati suri karena tutup selama pandemi. Ia pun tak memiliki pemasukan dari usaha itu. Padahal, Iwan harus membayar cicilan dari usaha gym yang digelutinya.

"Saat buka usaha gym itu saya berutang. Tiap bulan bayar Rp 10 juta. Tapi sejak pandemi, usaha saya tutup. Tidak ada pemasukan sehingga kesulitan membayar cicilan," kata Iwan.

Petaka berlanjut, kontrak Iwan di Pemerintah Kota Sawahlunto diputus sejak awal tahun ini. Iwan pun harus kehilangan pendapatan sebesar Rp 4 juta per bulan.

"Di Pemko Sawahlunto saya mendapatkan honor Rp 4 juta per bulan. Tapi sejak awal tahun ini tidak lagi dapat," kata Iwan.

Kondisi ekonomi Iwan tambah morat-marit karena harus menghidupi keluarganya dan mempersiapkan diri menghadapi PON Papua.

Beruntung Iwan mendapat sponsor sebuah suplemen sehingga bisa mendapatkan pemasukan untuk biaya hidup keluarga.

"Karena kondisi saya itu ada sponsor suplemen yang mau membantu. Itu yang membantu saya. Tapi soal utang tetap saya pusing," jelas Iwan.

Keinginan mempertahankan tradisi emas

Sekitar empat bulan jelang PON Papua, Iwan memutar otak untuk kembali bersinar di pesta olahraga tersebut.

Medali emas yang diraih pada dua edisi PON sebelumnya jadi pemacu. Iwan ingin menorehkan namanya untuk mendapat medali emas di PON Papua. 

"Tekad saya saat itu adalah mempertahankan emas yang sudah dua periode PON saya raih. Saya harus latihan ekstra keras," kata Iwan.


Untuk latihan tentu butuh biaya yang tidak sedikit. Suplemen dan nutrisi harus maksimal.

Iwan pun memberanikan diri menggadaikan mobilnya Rp 100 juta untuk mendapatkan biaya membeli suplemen dan nutrisi.

"Memang ada bantuan dari KONI Sumbar Rp 30 juta, tapi itu tidak cukup. Satu bulan saja sudah habis," kata Iwan.

"Makanya saya gadaikan mobil agar dapatkan dana untuk beli suplemen dan nutrisi," tambah Iwan.

Dalam empat bulan terakhir, Iwan latihan ekstra keras di tempat gym sendiri. Hasilnya, Iwan berhasil menorehkan hattrick medali emas.

Senin (4/10/2021) di arena PON cabang binaraga, Iwan berhasil menuntaskan perjuangannya meraih emas setelah di final mengalahkan lawannya dari Jawa Tengah dan Papua.

Berharap bonus untuk bayar utang

Di balik kesuksesan itu, sebenarnya ada harapan besar dari Iwan, yaitu uang bonus untuk membayar utang.

"Pada PON 2016 Jabar lalu, saya mendapatkan bonus Rp 200 juta dari Pemprov Sumbar. Saya berharap bonus itu. Gunanya untuk membayar utang," kata Iwan.

Iwan berharap bonus lebih besar sesuai janji Gubernur Sumbar Mahyeldi.

"Dulu bonus spontan saya dapat Rp 50 juta langsung usai raih emas. Sekarang tidak ada lagi. Saya harap tentu bonus nanti lebih besar," jelas Iwan.

Iwan berharap bonus itu dapat segera cair, sehingga dirinya tak perlu dicari para penagih utang.

"Ini harapan saya semoga bisa terkabul," jelas Iwan.


Kecintaan terhadap Provinsi Sumbar

Meski kondisi ekonominya morat-marit, Iwan tak pernah berpikir membela provinsi lain. Padahal, tawaran itu sangat banyak menghampirinya.

"Ada banyak daerah dulu yang menawari saya. Iming-imingnya sangat menggiurkan. Tapi saya cinta Sumbar sehingga tidak mau mengkhianati Sumbar," kata Iwan.

Menurut Iwan, beberapa daerah itu mau memberikan honor bulanan dan pekerjaan tetap ditambah bonus yang melimpah.

Iwan menolak tawaran itu secara halus. Alasannya, ia memiliki komitmen mengharum nama Sumatera Barat.

Iwan pun berharap Pemprov Sumbar membalas cinta dan kesetiannya itu. Ia sempat menyinggung jumlah bonus yang diberikan provinsi lain kepada peraih medali emas di PON Papua.

"Saya harap perhatian gubernur Sumbar kepada atlet bisa lebih, seperti Gubernur Papua. Saya sudah berjuang dan berkorban hingga berutang-utang. Saya harap perjuangan saya dihargai," jelas Iwan.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/09/153053378/di-balik-hattrick-emas-atlet-binaraga-sumbar-iwan-samurai-di-pon-ada-utang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke