Salin Artikel

Wonogiri Tidak Terapkan Ganjil Genap di Tempat Wisata

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri, Jawa Tengah, tidak menerapkan aturan ganjil genap kendaraan di tempat wisata.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menjelaskan, penerapan ganjil dan genap tidak cocok dilakukan di Wonogiri mengingat jumlah wisatawan yang datang tidak sebanyak di kota-kota besar.

“Bicara ganjil genap maka bicara potensi. Wonogiri banyak gunung dan hutan. Tetapi beda di Bogor, di sana sangat ramai sekali maka diberlakukan ganjil dan genap,” ungkap pria yang akrab disapa Jekek kepada Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Menurut Jekek, bila diterapkan pola ganjil genap untuk kendaraan yang datang maka bisa jadi tidak akan ada yang datang ke pariwisata di Kabupaten Wonogiri.

Pasalnya, ganjil genap yang diterapkan untuk mengontrol jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata.

“Kita tidak usah menerapkan ganjil dan genap karena kondisi sepi. Kalau dikenakan ganjil dan genap maka tidak ada yang datang ke tempat pariwisata. Terlebih ganjil genap itu untuk mengatur jumlah pengunjungnya,” kata Jekek.

Kendati demikian, seluruh tempat wisata yang dibuka diwajibkan menerapkan prokes yang ketat.

Pengelola pariwisata harus mewajibkan pengunjung yang masuk menggunakan aplikasi pedulilindungi untuk daerah yang terjangkau sinyal.

Sementara daerah yang susah sinyal, pengunjung cukup menunjukkan kartu vaksin atau sertifikat vaksin kepada penjaga tempat wisata.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/08/171532378/wonogiri-tidak-terapkan-ganjil-genap-di-tempat-wisata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke