Salin Artikel

Beredar Pesan Berantai Kasus Covid-19 di Surabaya Meningkat, Satgas Pastikan Hoaks

SURABAYA, KOMPAS.com - Beredar sebuah pesan berantai yang menyebutkan kasus Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, mengalami kenaikan.

Dalam pesan yang beredar di aplikasi pesan singkat WhatsApp itu mengatakan, selain kasus Covid-19 yang mulai meningkat, terdapat satu klaster suster yang dirawat di Rumah Sakit RKZ Surabaya.

Informasi lain menyebutkan, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) yang sempat zero pasien, mulai terisi kembali.

Berikut pesan mengenai kondisi Covid-19 di Surabaya yang beredar di aplikasi Whatsapp:

Teman2  ku ... just info aja ... kalau nggak ada yg penting jangan keluar2. Hindari kerumunan...karena covid mulai naik lg untuk Sby,  Di RKZ minggu ini masuk 1 kluster suster dr Batu. Lapangan Indrapura sudah mulai ada pasien lagi. Jadi kita tetap harus waspada dan prokes ketat utk yang hrs befaktifitas di luar rumah. Sehat selalu buat kita semua.

Menanggapi pesan tersebut, Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, informasi yang tersebar ini tidak benar alias hoaks.

Menurut dia, bila ada kasus baru maupun klaster di salah satu RS, Satgas Covid-19 selalu menerima laporan.

"Ini hoaks. Mohon warga jangan mudah percaya berita di media sosial. Selalu cross check dengan pemberitaan di media mainstream, baik cetak maupun online," kata Irvan saat dikonfirmasi, Jumat (8/10/2021).

Ia memaparkan, kondisi Covid-19 di Surabaya saat ini justru jauh menurun.

Bahkan dari hasil tracing pada Kamis (7/10/2021), kasus Covid-19 di Surabaya hanya terdapat 10 kasus baru.

"Jadi sudah jauh menurun," ujar dia.

Berdasarkan data di Hotel Asrama Haji (HAH) Surabaya, dari kapasitas 899 kamar, hanya terisi sembilan pasien Covid-19. Sementara jumlah yang kosong berjumlah 890 kamar.

"Jadi itu jumlah tamu (pasien Covid-19) awal sembilan orang. Jumlah pasien yang masuk tidak ada sampai sore ini," tutur Irvan. 

Meski kasus Covid-19 telah melandai, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga disiplin protokol kesehatan, terlebih ketika beraktivitas di luar rumah.

"Ketika beraktivitas di luar rumah, mohon dengan sangat jangan abai terhadap prokes, terutama selalu gunakan masker," katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI Radian Jadid mengatakan, informasi yang beredar di aplikasi WhatsApp tersebut tidak benar.

Sebab, sejak tanggal 2 Oktober 2021 hingga Jumat ini, RSLI Surabaya masih zero pasien.

"Kami sudah mengetahui pesan yang beredar itu sejak kemarin. Semua informasi itu tidak tepat. Sampai hari ini, belum ada pasien baru di RSLI," kata Jadid.

RSLI hingga saat ini sudah berhasil menyembuhkan 10.076 pasien Covid-19.

Ia berharap tak ada serangan Covid-19 gelombang ketiga yang banyak diprediksi oleh para ahli.

Namun, para personel RSLI akan tetap siaga dan tanggap jika hal tersebut terjadi.

"Hidup berdampingan dengan Covid-19 nampaknya akan menjadi keniscayaaan. Untuk itu antisipasi dan persiapan dini menghadapi kondisi terburuk tetap diperlukan," tutur Jadid.

Untuk diketahui, hingga Kamis (7/10/2021) kasus Covid-19 di Surabaya secara kumulatif terdapat 66.622 kasus, pasien sembuh sebanyak 64.018 orang, serta kasus meninggal 2.544 kasus.

Adapun kasus Covid-19 aktif di Surabaya hanya terdapat 60 kasus aktif.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/08/170630278/beredar-pesan-berantai-kasus-covid-19-di-surabaya-meningkat-satgas-pastikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke