Salin Artikel

Habiskan Dana Rp 14 Miliar, Jembatan Antardesa di Kukar Justru Jadi Sorotan, Ini Kondisinya

KOMPAS.com - Proyek pembangunan jembatan senilai Rp 14 miliar di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, jadi sorotan.

Pasalnya, jembatan yang menghubungkan Desa Santan Tengah dengan Santan Ilir di Kecamatan Marangkayu, kondisinya sudah rusak meski baru diresmikan 6 bulan lalu. 

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara Sunggono mengaku sudah mendapat informasi itu.

Namun pihaknya enggan berkomentar banyak karena belum meninjau langsung ke lokasi.

"Tapi kalau masih dalam perawatan berarti tanggungjawab pihak ketiga (kontraktor). Tapi, kalau itu kesalahan konstruksi berarti harus ada revisi. Kalau ada indikasi pengerjaan tidak sesuai ketentuan ya diproses secara hukum, itu saja," ucap Sunggono.

Kontrak pengerjaan sudah habis

Pada akhir September 2021, sejumlah unsur pimpinan DPRD Kukar melakukan peninjauan di jembatan itu.

Hasilnya, DPRD melihat sejumlah kerusakan di jembatan yang menghabiskan dana Rp 14 miliar itu.

Dugaannya, jembatan dibangun tak sesuai dengan spesifikasinya. Sementara itu, masa kontrak pengerjaan jembatan itu sudah habis.

"Proyek itu dianggarkan di APBD murni 2021 sehingga baru berusia sekitar enam bulan. Kontrak (waktu pengerjaan) sudah kelar, tersisa masa perawatan 2 sampai 3 bulan lagi oleh kontraktor," ungkap Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/10/2021).


Kondisi jembatan

Berdasar dokumentasi foto jembatan yang dikirim Alif kepada Kompas.com, tampak besi-besi di bagian bentang tengah jembatan terlihat menjulang ke atas.

Lalu coran semen pada salah satu sisi pendekat juga terkelupas hingga digenangi air.

Selain itu, tumpukan material tanah juga menumpuk beberapa titik di atas bentang tengah jembatan.

Kemudian ada terpasang terpal warna biru diikat pada besi membentang ke dua sisi jembatan seperti menutup akses, biar tidak dilintasi masyarakat.

"Itu berbahaya sekali kalau dilewati masyarakat. Ada besi keluar dari coran begitu," terang Alif.

Alif pun meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan terkait pelaksanaan proyek jembatan itu.

"Tentu ini jadi catatan kami, jangan sampai kontraktor kerja dengan kualitas seadanya. Bikin proyek enggak bermanfaat. Kami minta penegak hukum masuk ke dalamnya telusuri," tegas dia

(Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/04/085140878/habiskan-dana-rp-14-miliar-jembatan-antardesa-di-kukar-justru-jadi-sorotan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke