Salin Artikel

Ingatkan Masyarakat Tidak Euforia, Wali Kota Bandung: Covid-19 Masih Ada

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di wilayahnya cukup terkendali.

Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak euforia.

"Kita harus menyadari. Walau sudah landai atau bagus, Covid-19 masih ada," ujar Oded di sela-sela vaksinasi Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Jabar di Bandung, Sabtu (2/9/2021).

Karena itu, sambung Oded, seluruh kebijakan mengenai pergerakan maupun aktivitas masyarakat harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap.

Misalnya kebijakan work from office (WFO) untuk industri yang masih terbatas.

Semua kebijakan maupun relaksasi yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bandung berdasarkan Standar Operasional Prosedural (SOP) yang berlaku.

Ini dilakukan agar masyarakat tidak euforia. Sebab bila hal itu terjadi, angka kasus Covid-19 bisa saja naik kembali.

Secara keseluruhan, sambung Oded, dari hasil rapat terbatas Jumat (1/10/2021), kondisi Covid-19 di Kota Bandung cukup baik.

"Prinsipnya dalam menghadapi Covid-19 ada dua hal, kesehatan dan ekonomi," kata dia.

Ia mengatakan, terkait bidang kesehatan, pihaknya pun berkolaborasi untuk menggenjot vaksinasi.

Sementara di bidang ekonomi sendiri, menurutnya setelah Covid-19 landai, semua pihak di Bandung siap segera untuk memulihkan ekonomi.

Berdasarkan Data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 (Pikobar) Jabar menunjukkan, total keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Jabar per 1 Oktober 202 mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen dengan total BOR mencapai 5,25 persen atau sebanyak 654 tempat tidur terisi dari 12.464 yang tersedia.

Khusus BOR di Kota Bandung sendiri, tercatat sebesar 11,87 persen atau dari 1.146 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 136 terisi.


Sementara itu, Ketua GPFI Jabar, Donny Hardiana mengatakan, vaksinasi kali ini menargetkan 6.000 dosis yang menyasar masyarakat umum.

Donny menjelaskan, vaksinisasi ini akan membantu membentuk herd immunity. Dengan demikian kondisi ekonomi akan semakin membaik.

"(Perusahaan) farmasi pun bisa terus berkembang. Kami berkomitmen untuk menyediakan obat dan suplemen," ucap dia.

Ia menceritakan, saat gelombang dua Covid-19, perusahaan farmasi menggenjot produksi.

Sebab, permintaan obat dan suplemen di masyarakat naik lima kali lipat sampai terjadi kekosongan.

Pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan mencoba mengejar kekurangan ini dan berhasil.

Kecuali untuk beberapa obat impor. Sebab itu berkaitan dengan kapasitas negara lain.

"Sekarang produksi kembali normal. Di pasaran suplai obat dan suplemen aman seiring dengan menurunnya angka keterisian rumah sakit," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/02/152742878/ingatkan-masyarakat-tidak-euforia-wali-kota-bandung-covid-19-masih-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke