Salin Artikel

Belum Terapkan PTM, Wali Kota Ambon: Jangan Kita Gegabah, lalu Anak–anak Menjadi Korban

Richard mengatakan, salah satu pertimbangan Pemkot Ambon belum menerapkan belajar tatap muka adalah munculnya klaster sekolah di sejumlah daerah yang menggelar PTM.

Sehingga, Richard tak mau buru-buru menerapkan PTM, meski Kota Ambon menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level dua dan berada di zona kuning Covid-19.

“Ini harus kita hati-hati, karena fakta membuktikan sekitar 1.300 sekolah membuka PTM, kurang lebih 9.000 guru dan 15.000 siswa yang terkonfrimasi positif. Ini jadi perhatian kita,” kata Richard di Balai Kota Ambon, Rabu (29/9/2021).

Richard menjelaskan, pelaksanaan PTM di Kota Ambon harus diuji coba terlebih dulu dengan memprioritaskan sekolah yang telah memenuhi syarat vaksinasi Covid-19.

“Jadi saya sudah koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, sekolah sudah harus 80 persen siswanya divaksin, kemudian guru juga semua sudah harus divaksin, kalau ada yang belum, kita akan ambil kebijakan lagi,” ujarnya.

Selain vaksinasi, Richard menekankan, sekolah harus menyediakan fasilitas pendukung, seperti tempat mencuci tangan dan lainnya. Sekolah juga harus menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Kita lihat sarana di tiap kelas bagaimana untuk siswa bisa jaga jarak, juga tempat cuci tangan, hand sanitizer, toilet harus diperbaiki, semua harus disiapkan,” katanya.

Richard menegaskan, Pemkot Ambon tidak ingin mengambil risiko menerapkan PTM jika semua syarat tersebut belum terpenuhi.

“Jangan sampai kita gegabah, lalu anak -anak menjadi korban. Itu yang harus dijaga betul,” jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/29/165918678/belum-terapkan-ptm-wali-kota-ambon-jangan-kita-gegabah-lalu-anakanak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke