Salin Artikel

"Setiap Hari Telur Habis karena Warga Memilih Beli Telur yang Murah, tapi Kami Harus Nombok Beli Pakan"

Sekitar 30 peternak ayam petelur di Magetan itu menggelar aksi di depan Pasar Baru dan lampu lalu lintas di Jalan Letjen Sudirman.

Mereka membagikan telur yang dikemas dalam kantong plastik. Total, setengah ton telur dibagikan dalam aksi itu.

Koordiantor aksi, Rohman mengatakan, para peternak berharap pemerintah mampu membuat harga telur dan pakan menjadi stabil.

“Telur hanya Rp 15.000 jagung Rp 6.500, untuk ngejar harga pokok produksi setidaknya harga telur Rp 19.000,” ujar Rohman di lokasi, Senin (27/9/2021).

Sementara itu, peternak ayam petelur lainnya, Sunoto mengaku harus merugi setiap hari. Setidaknya, Sunoto harus merugi Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta dalam sehari.

Ia terpaksa merogoh kocek pribadi untuk menalangi biaya pakan untuk 10.000 ayam petelur miliknya itu.

Meski telur di peternakannya habis terjual setiap hari, tetapi ia menombok untuk membeli pakan.


“Setiap hari telur habis karena warga memilih membeli telur yang murah, tapi kami harus nombok untuk beli pakan,” katanya.

Salah satu pengguna jalan, Suratmi mengaku prihatin dengan nasib para peternak ayam petelur di Magetan. 

Ia berharap, para peternak tetap membagikan telur saat harga membaik. Sehingga, warga bisa menikmati telur saat harganya mahal.

“Semoga harag telur membaik, kalau sudah naik semoga ada aksi bagi telur lagi buat warga tidak mampu,” ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/27/155049778/setiap-hari-telur-habis-karena-warga-memilih-beli-telur-yang-murah-tapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke