Salin Artikel

Ridwan Kamil Pastikan Tidak Ada Klaster Covid-19 di Sekolah

Hal itu menjawab kabar soal adanya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah selama PTM terbatas dimulai.

"Sementara tidak atau belum ada klaster Covid selama pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di Jawa Barat. Definisi klaster itu jumlahnya banyak dan pusat penyebarannya di satu titik. Sudah diklarifikasi oleh Kemendikbud di slide ke-2," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Minggu (26/9/2021).

Ridwan Kamil sudah melaporkan pelaksanaan sekolah tatap muka kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Jabar pada 25 September 2021, jumlah sekolah menengah atas (SMA) yang dibuka untuk PTM sebanyak 730 sekolah.

Sementara sekolah menengah kejuruan (SMK) 760 sekolah, dan sekolah luar biasa (SLB) 117 sekolah.

Adapun syarat menggelar PTM di Jabar sudah sesuai instruksi pemerintah pusat.

Pertama, seluruh tenaga pendidikan sudah divaksinasi.

Kedua, sekolah berada di daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 sampai 3.

Sedangkan mekanisme pelaksanaan PTM, durasi belajar maksimal 3 jam per hari.

PTM sekali sepekan untuk satu jenjang kelas tertentu.

Kapasitas siswa 50 persen dari total siswa di kelas, terkecuali SLB yang diperbolehkan 100 persen dan Paud 33 persen dengan maksimal 5 peserta didik per kelas.

Selanjutnya, jarak antarsiswa minimum 1,5 meter.

Lalu, hanya materi esensial saja yang disampaikan kepada para siswa.

Terakhir, harus menggunakan masker, tameng wajah (face shield), dan protokol kesehatan yang ketat.

"Angka kita menghitung kewaspadaan secara teliti," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Dedi Supandi mengaku sudah memeriksa lewat pengawas di cabang dinas dan tidak ditemukan adanya kalster Covid-19 di sekolah.

Dedi bahkan sudah mengonfirmasi kabar tersebut ke Kemendikbud.

"Jadi saya sudah mengecek lewat pengawas cabang dinas di berbagai daerah, tidak ada satu pun klaster PTM . Akhirnya kita mencoba mengecek ke jejaring dari sumber (informasi), ternyata sumber itu juga tidak muncul datanya dan kita konformasi ke teman-teman di Pusdatin dan Kemendikbud, ternyata ada kesalahpahaman komunikasi," tutur Dedi.

Namun, apabila ditemukan adanya penyebaran Covid-19 di sekolah, Dedi memastikan hal itu tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar di tempat lain.

"Kalau pun di satu titik terdapat kasus, itu tidak berdampak pada keseluruhan. Tetap di lokasi itu saja," kata Dedi.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/27/111821978/ridwan-kamil-pastikan-tidak-ada-klaster-covid-19-di-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke