Salin Artikel

Cap Tikus Asal Minahasa Selatan Diolah Jadi Wiski

Pengolahan produk ini dilakukan PT Hakato Artha Industri yang berlokasi di Pineleng, Minahasa.

Hakato Artha Industri merupakan perusahaan yang bergerak di industri minuman, terlebih khusus industri minuman beralkohol.

General Manager PT Hakato Artha Industri, Petrus Adam, mengatakan produk ini dibuat untuk mengangkat ekonomi petani cap tikus yang ada di daerah Minahasa Selatan.

"Tujuan kita hanya benar-benar ingin memberdayakan masyarakat petani cap tikus dengan cara yang benar," kata Petrus saat memperkenalkan produk tersebut kepada Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok, Senin (20/9/2021).

Perusahaan memberikan nama produknya "Wangae Whisky". Hal itu dikarenakan produk cap tikus yang diambil dan diolah berasal dari Desa Wanga, Minahasa Selatan.

"Memang bahan baku dasar cap tikus kami beli dari Desa Wanga, maka kami menggunakan nama Wangae ini," ujarnya.

Dia menyebutkan, sudah membeli sekitar 7.000 liter cap tikus dari Desa Wanga dan diolah menjadi produk wiski.

Selain cap tikus, produk ini menggunakan bahan baku kayu yang diimpor dari Amerika Serikat dan buah pala asal Sulawesi Utara.

"Jadi, produk ini bahan bakunya semua terbuat dari tumbuhan. Kita juga menggunakan pala untuk tetap menjaga kearifan lokal. Yang pasti produk ini tidak menggunakan bahan pewarna. Jadi, benar-benar bahanya terbuat dari tumuh-tumbuhan," sebut Petrus.


Dia juga menyebut, pihak perusahaan sudah mengantongi izin, baik dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Investasi.

Selain itu, kata dia, izin dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan juga sudah dikantongi.

"Semoga dalam waktu dekat izin dari BPOM Jakarta sudah bisa keluar. Sehingga secepatnya kita launching produk ini," katanya.

Produk minuman ini berkualitas karena memanfaatkan tekonologi terkini.

Nantinya produk minuman beralkohol lokal ini akan dipasarkan di kancah nasional dan lebih luas lagi internasional.

"Sebenarnya sudah ada permintaan di beberapa daerah, seperti Bali, Jakarta, Balikpapan, Kalimantan Timur sampai Sumatera. Tapi, kami masih menunggu waktu yang tepat untuk launching," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok menilai, produk ini jelas mengangkat hasil lokal Sulut untuk dikenal ke seluruh dunia.

"Juga menjadi pemberdayaan petani cap tikus agar bisa meningkatkan produksi. Ini juga berkontribusi pada ekonomi kerakyatan daerah Sulawesi Utara," kata Lombok.

Menurutnya, usaha-usaha ini harus mendapat perhatian dari pemerintah.

"Setidaknya petani harus merasakan, bukan hanya mereka pemilik modal besar. Local wisdom harus dirasakan manfaatnya oleh petani lokal,” tandasnya.

Pemerintah Desa Wanga juga hadir saat memperkenalkan produk Wangae Whisky di ruang kerja Billy Lombok, di Kantor DPRD Sulut.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/21/062047378/cap-tikus-asal-minahasa-selatan-diolah-jadi-wiski

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke