Salin Artikel

Trauma Siswi SMP Korban Pemerkosaan Ayah dan Kakak Kandung, Ketakutan Pulang ke Rumah

Kepala Unit Perlindungan Anak dan Perempuan Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota (Kanit PPA Satreskrim Polresta) Banyumas Ipda Metri Zul Utami mengungkapkan, korban berinisial AJ mengalami trauma berkepanjangan.

Pasalnya, selama sekitar tiga tahun korban dipaksa melayani nafsu bejat ayahnya WTM (46) dan kakaknya, SA (18).

"Waktu datang (ke Polresta) lihat ayahnya ketakutan, komunikasi susah. Enggak bisa komunikasi waktu datang dimintai keterangan," kata Metri kepada wartawan, Sabtu (18/9/2021).

Korban juga sempat mengalami pusing, sehingga polisi menunda pemeriksaan sehari berikutnya.

"Kemarin pas korban dimintai keterangan terus ayahnya lewat, dia ketakutan sampai nangis," ujar Metri.

Bahkan, menurut Metri, korban sampai tidak mau pulang ke rumahnya.

"Setelah kami yakinkan, kami minta ibunya untuk meyakinkan juga, akhirnya mau pulang, saking traumanya," kata Metri.

Untuk menghilangkan trauma, kata Metri, Unit PPA bersama pemerintah kabupaten (Pemkab) memberikan pendampingan kepada korban.


"Kalau kami lihat trauma sekali, sampai dia kabur dari rumah. Dia jalan kaki, terus di jalan ketemu orang dan diantarkan ke polisi," ujar Metri.

Diberitakan sebelumnya, korban telah dirudapaksa ayah dan kakaknya hingga puluhan kali di rumahya sendiri.

Perbuatan tersebut terungkap setelah korban yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP kabur dari rumah.

Ketika ditanya, korban mengaku meninggalkan rumah, karena telah dirudapaksa oleh ayah dan kakak kandungnya sendiri selama bertahun-tahun.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/18/111854778/trauma-siswi-smp-korban-pemerkosaan-ayah-dan-kakak-kandung-ketakutan-pulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke