Salin Artikel

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Beri Beasiswa untuk Pelajar di Surabaya

Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah beasiswa pendidikan yang diberikan kepada siswa keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) jenjang SMP dari tahun sebelumnya.

Ada sejumlah perusahaan yang memberikan bantuan CSR di bidang pendidikan untuk anak-anak yang terdata sebagai MBR, salah satunya datang dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK).

Penyerahan bantuan dana pendidikan dari YDKK ini diserahkan oleh Ketua Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Jawa Timur Agnes Swetta Pandia.

Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Antonius Tomy Trinugroho mengatakan, ini merupakan kedua kalinya bantuan dari pembaca Kompas disalurkan dalam bentuk beasiswa pendidikan.

"Pada tahun ajaran 2021-2022 ini, bantuan DKK bagi pelajar SMP swasta yakni senilai Rp 300 juta," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, baik perseorangan perusahaan atau lembaga yang peduli pada pendidikan dan masa depan anak-anak Surabaya.

Sebab, tidak semua anak dari keluarga MBR itu menempuh pendidikan di sekolah negeri.

"Alhamdulillah, hari ini ada beberapa perusahaan yang memberikan bantuan CSR di bidang pendidikan untuk anak-anak yang masuk MBR. Karena anak-anak yang masuk MBR ini kan tidak semuanya di SMP negeri. Ada yang juga di swasta. Dan di sinilah nanti ada bantuan untuk anak-anak itu," kata dia saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) terkait CSR beasiswa pendidikan bagi siswa MBR di Balai Kota Surabaya, Selasa (13/9/2021).

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan, bahwa sekolah swasta tentu membutuhkan biaya untuk operasional maupun pembangunan infrastrukturnya.

Karena itu, jangan sampai ketika pelajar dari mitra warga ini dititipkan ke lembaga pendidikan, kemudian menjadi beban sekolah karena tidak ada pemasukan biaya.

"Sehingga biaya sekolah itu tetap kita berikan. Dari mana? dari bantuan yang diberikan melalui CSR ini," tutur dia.

Jika tahun 2020, total CSR yang diberikan dari 37 lembaga/perusahaan nilainya Rp 4,057 miliar, sedangkan di tahun 2021 meningkat menjadi Rp 12,513 miliar.

"Alhamdulillah hari ini CSR yang disampaikan tadi sekitar Rp 4 miliar, menjadi Rp 12,5 miliar," imbuh dia.

Beasiswa total Rp12,513 miliar tersebut, berasal dari bantuan CSR perusahan/lembaga serta zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) pemkot melalui program orangtua asuh.

Rinciannya, Rp 5,022 miliar CSR dari 27 lembaga/perusahaan dan Rp 7,491 miliar dari zakat ASN.

Eri meyakini, melalui empati dan gotong-royong ini, maka pergerakan pembangunan di Surabaya bisa terus berjalan.

Termasuk pula dalam penyelesaian masalah pendidikan atau permasalahan sosial lainnya.

"Insya Allah kita akan agendakan rutin untuk seluruh ASN di Surabaya agar selalu menjadi bagian dari orangtua asuh dalam bidang pendidikan atau penyelesaian masalah sosial lainnya," tutur Eri.

Untuk mekanisme penyalurannya, Eri menyebutkan, setiap SMP swasta pengampu siswa mitra warga, akan ditransfer langsung dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.

Misalnya, dalam SMP itu ada lima orang siswa mitra warga. Maka, biaya kelima siswa mitra warga itu selama menempuh pendidikan di sana, akan ditransfer langsung ke rekening sekolah setiap bulannya.

"Nanti kita langsung transfer ke sekolahnya. Jadi posisinya ada berapa siswa yang ditanggung di sekolah itu, nanti kita masukkan jumlahnya berapa. Inilah yang dilakukan Dispendik nanti. Sehingga yang selalu saya katakan, Insya Allah kalau warga Surabaya percaya pada pemerintahannya, kita bisa menggunakan uang itu untuk kepentingan umat di Kota Surabaya," terang dia.

Data Dispendik Kota Surabaya juga mencatat, di tahun 2021 ini ada sebanyak 4.188 siswa mitra warga di SMP swasta yang menerima program beasiswa melalui CSR serta orangtua asuh ASN Pemkot Surabaya. Namun, data tersebut sifatnya dinamis, artinya bisa bertambah ataupun sebaliknya.

"Makanya kalau saya ditanya data itu dinamis terus. Ini kan seperti bansos (bantuan sosial) yang kita berikan, kita selalu bergerak karena dinamis," ujar Eri.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo menambahkan, sumbangan untuk beasiswa pendidikan anak Surabaya meningkat sekitar 300 persen dari tahun sebelumnya.

Sehingga tahun 2021, ini ada sekitar 4.188 siswa SMP swasta dari mitra warga yang telah ter-cover pendidikannya melalui beasiswa.

Jumlah ini, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.116 siswa.

"Kami juga melaporkan bahwa uang yang bapak-ibu bantukan kepada anak-anak polanya langsung masuk ke rekening sekolah. Selanjutnya, sekolah tiap bulan mengajukan pencairan kepada Dispendik. Nah, setelah itu kami melakukan verifikasi apakah anak tersebut aktif atau tidak dalam pelajarannya," kata Supomo.

Pola ini, kata Supomo, diterapkan sebagai bentuk pengendalian agar bantuan beasiswa yang diberikan itu benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran.

Bahkan, sebagai bentuk transparansi publik, Dispendik telah menyiapkan aplikasi untuk bisa melihat progres dari pembelajaran setiap siswa tersebut.

"Kami Dispendik telah membuat aplikasi yang mana nanti bapak-ibu bisa melihat progres dari proses belajar mereka. Nanti sekolah akan mengisi aplikasi itu, sehingga kita semuanya transparan," tutur dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/15/132711878/yayasan-dana-kemanusiaan-kompas-beri-beasiswa-untuk-pelajar-di-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke