Salin Artikel

Amye Un, Wanita Asal NTT yang Gagal di Pemilihan Wali Kota Darwin Terpilih Jadi Dewan Penata Kota

Amye terpilih bersama dua kandidat lainnya yakni Paul Arnold dan Mick Palmer.

Pada pemilihan dewan penata kota yang berbarengan dengan pemilihan wali kota, Amye berada di peringkat ketiga dengan meraup 1.134 suara.

Untuk pemilihan dewan penata kota atau Alderman, diikuti oleh enam orang yakni Paul Arnold (1.929 suara), Mick Palmer (1.515 suara), Amye Un (1.134 suara), Adam Troyn (1.116 suara), Andrew Lee (712 suara), dan Sue Shearer (423 suara).

Sesuai aturan, tiga orang yang meraup suara terbanyak terpilih sebagai dewan penata kota.

"Jadi saya mengikuti dua pemilihan sekaligus pada 28 Agustus 2021 lalu, yakni calon wali kota dan calon dewan penata kota," ujar Amye, kepada Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Hasil pemilihan dewan penata kota itu diumumkan secara resmi pada Jumat (10/9/2021).

Menurut Amye, dia adalah perempuan pertama yang menduduki jabatan sebagai dewan penata kota, sehingga banyak perempuan Darwin yang mendukungnya.

Amye mengaku, beberapa saat sebelum diumumkan secara resmi, salah satu anggota komisi pemilihan umum setempat, sempat menghubunginya dan mengucapkan selamat atas kemenangannya.

"Mendengar itu, saya sempat hampir jatuh karena syok. Para kandidat lainnya mereka kuat. Semuanya sarjana dan bekas politisi tua. Saya tidak ada latar belakang politisi tapi hanya juru masak, tapi bisa kalahkan mereka sehingga saya dianggap luar bisa," kata Amye.

Amye menuturkan, dewan penata kota atau Alderman atau Town Council, kerjanya membantu wali kota dalam urusan kepentingan publik.

"Tugas kami itu, nantinya mendatangi masyarakat yang mendengar aspirasi masyarakat. Misalnya mereka membutuhkan jembatan, nanti kita buatkan laporannya ke wali kota, terus kami rapat bersama untuk menentukan kebijakannya," jelas Amye.

"Kami sebagai penata kota, tapi posisi kami sama seperti wali kota. Karena tanpa kami, wali kota tidak akan ada informasi terkait apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," sambungnya.

Raup suara terbanyak kedua di pemilihan wali kota

Khusus untuk pemilihan wali kota, Amye berada di posisi kedua dengan perolehan 3.405 suara.

Amye kalah dari calon wali kota petahana Kon Vatskalis, yang meraup 15.850 suara.

Terdapat enam orang yang bertarung memperebutkan kursi nomor satu di daerah paling utara Benua Australia itu, yakni Kon Vatskalis, Amye Un, Gary John Haslett, Calvin Donaldson, Leah Potter, dan Robin Lawrence.

Meski kalah, Amye mengaku bangga karena mengalahkan empat pesaing lain seperti Leah Potter (3.250 suara), Gary John Haslett (2.699 suara), Robin Lawrence (1.705 suara), dan Calvin Donaldson (367 suara).

Amye mengaku, posisinya sebagai runner up itu sama seperti wakil wali kota. Sehingga, jika ada acara kenegaraan, dia akan diundang.

Menurut Amye, hasil ini adalah buah dari kerja kerasnya bersama tim. Baginya, hasil ini sangat membanggakan, karena dirinya baru pertama mengikuti pemilihan wali kota.

"Walaupun baru pertama kali maju, tapi sudah langsung menduduki posisi kedua, sehingga bagi saya ini adalah satu prestasi terbaik," ujar Amye.

Amye mengaku, masih akan tetap mengikuti pemilihan wali kota empat tahun mendatang.

"Saya akan terus mengikuti pemilihan wali kota sampai saya menang," ujar Amye.

Sebelumnya diberitakan, Amye Un (60), perempuan asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), maju dalam pencalonan Wali Kota Darwin Northern Territory, Australia.

Perempuan kelahiran Amanatun, sebuah daerah di pedalaman Kabupaten TTS itu maju melalui jalur independen.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/12/101833678/amye-un-wanita-asal-ntt-yang-gagal-di-pemilihan-wali-kota-darwin-terpilih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke