Salin Artikel

Kisah 4 Polwan di NTT, Berlayar Ratusan Mil di Laut untuk Dapatkan Brevet Bahari

Empat Polwan itu, yakni Briptu Aulia Wenyi, Briptu Jacklin, Bripda Osin dan Briptu Intan.

Mereka berlayar di atas KP Timor, dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada Sabtu (4/9/2021).

Empat polwan itu tiba di Larantuka, Kabupaten Flores Timur pada Minggu (5/9/2021) pagi, setelah berlayar menempuh jarak 208 mil.

Apa itu Brevet Bhayangkara Bahari?

Brevet Bhayangkara Bahari ialah lambang yang di berikan kepada Polwan perairan sebagai bentuk penilaian bahwa Polwan telah melaksanakan suatu tugas dengan baik

Brevet Bhayangkara Bahari diberikan kepada polwan yang menunjukkan kemauan dan komitmen tinggi saat bertugas di atas kapal dalam rangka pengenalan, pelatihan, dan sosialisasi peralatan kapal pada kegiatan patroli laut.

Berlayar jadi syarat mendapatkan Brevet Bahari

Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif, mengatakan, untuk pertama kalinya, polwan-polwan di Direktorat Polairud diwajibkan berlayar.

Pelayaran ini, lanjut Latif, sebagai syarat utama Polwan Polairud mendapatkan Brevet Bahari.

Terobosan ini baru pertama dilakukan di tingkat Polda di Indonesia.

"Belum ada Polda-Polda lain yang melakukan hal tersebut, baru di Mabes Polri dan Polda NTT", ungkap Latif di Mapolda NTT, Selasa (7/9/2021).


Terobosan ini, lanjut Latif, pernah dilakukan di Mabes Polri saat dirinya menjabat sebagai Direktur Polair Korpolairud.

Saat itu, dirinya memimpin pelayaran perdana patroli laut menggunakan Kapal Yudhistira-8003 dengan mengikutsertakan 12 personel polwan remaja yang baru saja bergabung menjadi anggota baru Ditpolair Korpolairud.

Kegiatan saat itu, untuk pengenalan, pelatihan dan sosialisasi peralatan utama (kapal) dalam kegiatan patroli laut.

Menurut Latif, tugas empat polwan yang berlayar di kapal Pulau Timor yakni sebagai kru atau anak buah kapal.

Empat polwan itu dibagi menjadi dua regu dan bertugas sebagai ahli nautika yaitu menyiapkan rute pelayaran bernavigasi seperti baring peta ploting GPS radar dan juga bertugas sebagai operator radio komunikasi antarbudaya kapal.

"Hal ini baru pertama kali terjadi di Polda NTT khususnya untuk Ditpolairud. Polwan wajib berlayar ratusan mil untuk mendapat brevet bahari," jelasnya.

Selanjutnya, empat polwan itu akan melakukan pelayaran ke Maumere, Kabupaten Sikka dan ke Pelabuhan Atapupu, Kabupaten Belu.

Selain untuk mendapatkan Brevet Bahari, kata Latif, tujuan empat polwan ikut berlayar, agar bisa menjaga kemampuan dan pelatihan tugas-tugas sebagai pelaut di kapal Polri dalam pelayanan dan perlindungan masyarakat di laut.

Latif berharap, empat Polwan ini mendapatkan kesempatan yang sama dengan personel lainnya, sehingga nantinya dapat mengawaki kapal patroli, bahkan menjadi seorang komandan kapal patroli.

“Saat ini, Polwan perairan akan menunjukkan kemampuan dan kemauan dalam mengawaki kapal-kapal patroli, sehingga ke depan menjadi Polwan perairan yang bertugas di kapal patroli pun merupakan kebanggaan bagi Polda NTT Khususnya Ditpolairud Polda," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/140536978/kisah-4-polwan-di-ntt-berlayar-ratusan-mil-di-laut-untuk-dapatkan-brevet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke