Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Polisi Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas | Anak Kambing Berwajah Menyeramkan

KOMPAS.com - Seorang anggota polisi di Garut, Jawa Barat, berinsial S diamankan setelah mencoba kabur usai menabrak sejumlah pengendara di Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (31/8/2021), pukul 17.00 WIB.

Akibat kejadian itu, seorang pengendara motor tewas.

Saat ini, S sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Garut.

Diketahui, S polisi yang bertugas di salah satu Polsek di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sementara itu, warga Kampung Sindanglaut, Desa Saganten, Sidangbarang, Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan dengan anak seekora anak kambing yang bau lahir dengan wajah meyeramkan.

Selain hanya memiliki satu kelopak dengan dua bola mata yang besar, bentuk gigi-gigi yang berukuran besar seperti manusia sehingga terlihat aneh.

Kambing tersebut diketahui milik seorang warga bernama Effendi. Diduga anak kambing itu mengalami kelainan genetika.

Baca populer nusantara selengkapnya:

Seorang oknum polisi yang bertugas di salah satu Polsek di Garut, Jawa Barat, berinisial S, diamankan setekah menabrak sejumlah pengedara di Kecamatan Tagorong, Kidul, Selasa (31/8/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Akibatnya, satu orang pengendara motor tewas.

Seorang saksi mata kejadian bernama Anggi Nur (32) mengatakan, mobil itu sebelmunya terlibat tabrakan di kawasan Simpang Lima Garut.

Setelah itu, sambungnya, pelaku melarikan diri ke Jalan Pembangunan dan kembali menabrak pengendara lain di kawasan Perempatan Gordah.

Kata Anggi, warga sempat mengejar pelaku sejak pelaku terlibat kecelakaan di Simpang Lima.

"Dalam proses pengejaran itu lah dia sepanjang jalan ngebut hingga menyebabkan beberapa pengendara lain tertabrak," kata Anggi dikutip dari TribunJabar.di.

Kata Anggi, pelarian pelaku berhenti setelah mobil yang dikendarainya menabrak mobil di depan RSUD Dr Slamey Garut.

"Supirnya kemudian melaju lagi hingga ke depan rumah sakit RSUD Dr Slamet Garut, di sana dia kembali menabrak mobil lain dan terhenti," ujarnya.

 

Seekor anak kambing yang baru dilahirkan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengegerkan warga karena memiliki wajah menyeramkan.

Kambing tersebut memiliki satu kelopak dengan dua bola mata yang besar, bentuk gigi-gigi yang berukuran besar seperti manusia sehingga terlihat aneh. Diduga kambing itu mengalami kelainan genetika.

Pemilik kambing, Rahmad Effendi (56) mengatakan, sebelum melahirkan, induk kambing memerlihatkan perilaku yang tak biasa.

Sepanjang malam, sambungnya, mengembek dan meronta-ronta di dalam kandang.

“Esoknya saya cek ternyata mau lahiran, kepala anaknya sudah nongol,” kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Namun, saat ditunggu berjam-jam induk kambing betina itu tak kunjung melahirkan.

Ketika dicek yang kedua kalinya, kepala anak kambing tersebut sudah tidak bergerak.

“Sepertinya sudah mati, tidak ada tanda-tanda kehidupan,” ujarnya.

 

Pandemi Covid-19 yang mengharuskan pelajar belajar secara daring di rumah ternyata meninggalkan jejak prihatin bagi seorang murid sekolah dasar di Cianjur, Jawa Barat.

Murid kelas 4 di sebuah sekolah dasar negeri di Cianjur diketahui lupa cara membaca saat sekolah tatap muka kembali dibuka.

Dari penelusuran Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, murid tersebut tak ada yang memperhatikan kegiatan belajar di rumah karena ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal.

Karena prihatin, guru-guru di SD anak tersebut pun berembuk dan fokus untuk menangani secara cepat agar murid tersebut bisa kembali membaca.

"Jadi ada murid kelas 4 sekolah dasar yang lupa cara membaca karena kelamaan di rumah. Setelah kami telusuri ternyata ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal, jadi tak ada yang memperhatikannya saat belajar di rumah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Himam Haris, di Kampus SMKN 1 Cianjur, Senin (6/9/2021).

 

Sejumlah penggali kubur di TPU Pandanwangi, Kota Malang mengaku belum menerima insentif yang menjadi haknya.

Seharusnya mereka menerima insentif sebesar Rp 750.000 untuk sekali pemakaman.

Salah seorang penggali kubur di TPU tersebut Suhari mengaku, tidak menerima insentif sesuai jumlah yang seharusnya.

Menurutnya, dari jumlah insentif Rp 750.000 per pemakaman, petugas yang menyalurkan diduga memotong sebanyak Rp 200.000.

Alasannya untuk atasan dan sebagai uang bensin.

"Pertama kali menerima insentif itu langsung dua pemakaman. Katanya Rp 750.000 cuma dipotong untuk atasannya katanya Rp 100.000. Terus petugasnya minta lagi buat uang bensin Rp 100.000," kata dia, Senin (6/9/2021).

Terkait dengan itu, Wali Kota Malang Sutiaji angkat bicara.

Sutiaji pun tidak memungkiri dugaan penggelapan insentif penggali kubur itu.

Sebab, insentif untuk periode sebelum Mei 2021 sudah dicairkan. Seharusnya, dana insentif itu sudah tersalurkan.

"Itu namanya penggelapan. Kalau sebelum Mei berarti penggelapan. Kita cairkan uang itu," katanya di Balai Kota Malang, Senin.

 

Dua dari tiga pelaku begal yang beraksi di depan Kantor Wali Kota Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (5/9/2021) sekitar pukul 03.41 WIB ditangkap polisi.

Kedua pelaku yakni berinsisial AP (27), MHM (22). Sementara satu pelaku lagi berinisial AS (22) masih dalam pengejaran.

"Kurang lebih kejadian jam 03.41 subuh. Jam 20.00 malam satu tersangka ditangkap. Kemudian jam 03.00 subuh tadi," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada wartawan di Mapolrestabes Semarang, Senin (6/9/2021).

Kata Anwar, akibat kejadian tersebut seorang warga berinisial SB (20), warga Manyaran, tewas di lokasi kejadian.

Sementara SR (19), warga Mayangsari Selatan mengalami luka-luka dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum pUsat (RSUP) Kariadi.

"Kondisi korban atas nama SB meninggal di tempat kejadian. Korban kedua, SR masih penanganan medis, belum sadar," ujarnya.

Atas perbuatannya, para pelaku dapat dijerat dengan pasal 365 KUHPidana ayat 4 tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara.

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Taufiqurrahman, Riska Farasonalia | Aprilai Ika, David Oliver Purba, | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Phytag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/065635278/populer-nusantara-polisi-tabrak-pengendara-motor-hingga-tewas-anak-kambing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke