Salin Artikel

Anggotanya Diduga Aniaya Petugas PLN, Ormas LPM Mempawah Minta Maaf

"Atas kejadian tersebut kami dari DPD Laskar Pemuda Melayu Mempawah dan Seluruh keluarga besar organisasi menyampaikan maaf," kata Mohlis saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

Mohlis menerangkan, sudah bersilaturahmi ke PLN Cabang Mempawah untuk berdiskusi mencari jalan baik demi menjaga kenyamanan bersama.

Selain itu, Mohlis memastikan, ormas LPM Mempawah juga koperatif mengikuti proses hukum di kepolisian.

"Akan tetapi kami juga menyampaikan bahwa reaksi tersebut pasti ada penyebabnya, tidak mungkin asap hadir tanpa api," jelas Mohlis.

Mohlis menilai, ada terindikasi oknum-oknum yang ikut mencampuri permasalahan dalam kesalahanpahaman ini.

Dia mengajak semua pihak menjadi bagian penting dalam menjaga kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari guna mencapai hidup damai dan harmonis antar sesama.

"Kami ingatkan jangan memprovokasi sesuatu masalah hanya agar keliatan hebat, jangan mencari panggung di tengah sesuatu yang sensitif," tutup Mohlis.

Diberitakan sebelumnya, dua laki-laki berbaju organisasi masyarakat (ormas), masing-masing BJ dan MR, diduga menganiaya petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).

Petugas PLN tersebut dianiaya lantaran dianggap mencabut listrik yang menunggak tanpa pemberitahuan.


Kasat Reskrim Polres Mempawah AKP Muhammad Resky Rizal mengatakan, saat ini, kedua pria tersebut sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan.

Rizal menerangkan, peristiwa tersebut terjadi Selasa (31/8/2021) pukul 11.00 WIB.

Saat itu, BJ dan MR berada di Mempawah dan mendapat kabar aliran listrik rumah toko (ruko) yang dikontrak diputus. Mereka pun langsung kembali.

“Saat tiba di ruko, petugas PLN sudah tidak ada. Listrik sudah diputus. BJ dan MR kemudian mencari petugas tersebut, lalu mendapatinya di Pasar Segedong,” ujar Rizal.

Saat ketemu, lanjut Rizal, petugas PLN tersebut diinterogasi BJ dan MR, mereka ditanya identitas dan surat pemutusan.

Namun, karena tak mendapat jawaban memuaskan, BJ dan MR semakin emosi dan melakukan penganiayaan.

“Kami masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi,” ujar Rizal. 

https://regional.kompas.com/read/2021/09/02/151548578/anggotanya-diduga-aniaya-petugas-pln-ormas-lpm-mempawah-minta-maaf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke