Salin Artikel

PPKM di Kulon Progo Diklaim Sudah Turun Level, tapi Masih Terapkan Aturan Level 4

Menilik asesmen Kementerian Kesehatan RI pada 30 Agustus 2021, kabupaten ini berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

"Kulon Progo pernah mengalami situasi level 3 serupa pada awal Juli 2021. Saat itu, Kulon Progo di kategori oranye atau level 3 PPKM Darurat, selanjutnya berubah lagi jadi level 4. Kita sudah sangat bagus progresnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami melalui keterangan singkatnya, Rabu (1/9/2021).

Sri Budi merujuk asesmen Kementerian Kesehatan RI pada 30 Agustus 2021, sebagai penentu level berdasar kategori tingkat transmisi komunitas dibanding kapasitas respons sistem kesehatan.

Terungkap dari asesmen itu, kategori transmisi komunitas menggambarkan kasus terkonfirmasi berada pada angka 112,26 per 100.000 warga dalam satu pekan terakhir.

Kematian terjadi sedikitnya 4,97 kasus per 100.000 penduduk per pekan. Rawat inap menunjukkan 8,87 per 100.000 penduduk.

Dengan demikian, kasus terkonfirmasi berada di parameter 50-150 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk.

Sedangkan kematian, Kulon Progo berada di parameter 2-5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk.

Kedua parameter ini masuk tingkat 3, lebih baik dari tingkat 4 semasa Kulon Progo berada di level 4 PPKM.


Kasus rawat inap justru jauh lebih baik, yakni masuk tingkat 2 dalam asesmen karena berada di 5-10 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100.000 penduduk.

Sementara itu, seluruh respons sistem kesehatan masuk masih dalam kategori terbatas, sama dengan PPKM level 4.

Namun begitu, terdapat sejumlah perbaikan respons sistem kesehatan dibanding Juli 2021.

Tingkat positivitas di Kulon Progo 37,5 persen, lebih baik dari sebelumnya yakni 49,56 persen.

Tracing rate 2,59 persen, lebih baik dari sebelumnya yang nol persen.

Dari parameter itu, positivitas Kulon Progo masih rendah karena belum keluar dari ukuran ideal 15 persen, dengan kurang dari lima orang dilakukan tracing ketika didapati kasus.

Kedua parameter itu pun masuk kriteria terbatas.

Hanya bed occupancy rate atau BOR yang membaik hingga 31,68 persen, jauh di bawah awal Agustus 2021 yang 74 persen. BOR masuk kriteria memadai.

Sri Budi mengungkapkan, menilik asesmen tersebut maka Kulon Progo masuk dalam Level 3 PPKM.

“Dua kabupaten yang sebetulnya masuk Level 3, yakni Kulon Progo dan Gunung Kidul,” kata Sri Budi.

Namun, penerapan aturan di masyarakat masih berlaku PPKM Level 4 karena bagian dari aglomerasi DIY.

"Semua dianggap masih sama, yaitu di level 4, sehingga kebijakan sementara tidak ada perubahan,” kata Sri Budi.


Zona merah

Melansir laman covid19.go.id/peta-risiko, tertera data per 29 Agustus 2021 yakni: 15 wilayah zona merah, 294 zona oranye, 204 zona kuning, dan 1 zona hijau.

Zona merah tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, hingga Sulawesi. Zona merah di Pulau Jawa saat ini hanya ada satu daerah, yakni Kulon Progo.

Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan hal tersebut.

Pasalnya, dari sisi asesmen Kemenkes RI, Kulon Progo sudah lebih baik.

"Masyarakat kita sudah kondusif mendukung PPKM. Kasihan masyarakat kalau Kulon Progo masih disebut paling berbahaya. Seolah sangat mengerikan sebagai satu-satunya di Pulau Jawa,” kata Fajar.

Fajar Gegana mengungkapkan, banyak hal upaya yang membuat situasi Kulon Progo lebih baik saat ini dan bahkan dibanding daerah lain.

Dia mencontohkan, vaksinasi dosis satu telah mencapai 53,45 persen dari 342.720 sasaran. Begitu pula penambahan kasus harian berada jauh di bawah 100 kasus per hari.

Fajar juga mengungkapkan, saat ini 92,4 persen wilayah Kulon Progo atau sejumlah 4.141 dari 4.478 RT yang ada statusnya zona hijau atau tidak ada kasus Covid-19.

Sejumlah 334 RT zona kuning, 3 RT zona orange. Tidak ada RT dengan zona merah di wilayah Kulon Progo.

Zona merah sudah tidak ada di seluruh Kulon Progo, bahkan orange saja ada empat (RT),” kata Fajar.

Karenanya, ia meyakini asesmen terakhir lebih menunjukkan situasi Covid-19 sebenarnya di Kulon Progo.

"Data terupdate dari Kemenko Marves terkait tingkat mobilitas, kita rendah apalagi bila dikomparasi dengan daerah lain di DIY,” kata Fajar.

Kulon Progo terus mencatat penambahan kasus. Hari ini, terdapat 33 kasus baru sehingga total menjadi 21.259 kasus.

Sejumlah 7.273 kasus masih aktif. Kesembuhan mencapai 20.121 kasus, dengan kematian sebanyak 411 kasus.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/01/200343778/ppkm-di-kulon-progo-diklaim-sudah-turun-level-tapi-masih-terapkan-aturan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke