Sopir Truk Fuso Tabrak 5 Kendaraan, 2 Tewas, Pelaku Diduga Mengantuk

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah video beredar viral di group pesan WhatsApp memperlihatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan kendaraan truk besar.

Video berdurasi 25 detik itu direkam oleh salah satu pengendara, di mana terlihat satu truk terguling, satu kontainer dan 3 truk lainnya berjejer di tepi jalan dengan bagian depan ringsek serta satu truk terperosok.

Kepala Unit Lakalantas Polres Bangkalan Ipda Sys Eko menuturkan, kejadian itu terjadi di Kecamatan Blega tepatnya Desa Lombeng Daya (KM 36), Bangkalan Madura Jawa Timur.

“Semalam kami dapat informasi 6 kendaraan, setelah kami cek ke TKP, betul 6 kendaraan itu benar,” kata Eko, Jumat (27/8/2021).

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, bermula dari kendaraan Truck Fuso bernomor polisi Z 9298 MG yang dikemudikan Sulaiman (35) warga Surabaya, berjalan dari arah barat menuju arah timur.

Sesampainya di tempat kejadian, Sulaiman diduga mengemudikan kendaraan dengan kondisi sudah mengantuk.

"Diduga lelah, mengantuk," ungkap Eko.

Karena kondisi sudah mengantuk dan lampu penerang jalan mati, alhasil kendaraan Sulaiman menabrak dari belakang secara beruntun dengan kendaraan yang ada di depannya.

Tabrakan terjadi antara truk colt diesel bernomor polisi S 9492 UP dengan kendaraan truk colt diesel bernomor polisi M 8501 CY.

Lalu, truck colt diesel bernomor polisi S 8920 ND, kemudian truck colt diesel bernomor polisi M 8382 UA dan kendaraan truck colt diesel bernomor polisi M 9092 A.

Akibat dari kejadian tersebut, 2 orang meninggal dunia atas nama Suje'e (35) dan Rama (20) warga Tlanakan Pamekasan.

Satu di antaranya luka ringan dengan nama Sufianto (36).

Sedangkan, pengemudi lainnya dinyatakan selamat. Mereka yang selamat mengalami kerusakan material.

"Pengemudi lainnya yaitu Sijarudin (65), Erfandi (37) warga Suemenep Madura, dan satu pengemudi lagi yang mengendarai truk colt diesel nopol M 8382 UA belum ditemukan identitasnya," papar dia.

Eko menaksir kerugian dari kecelakaan itu puluhan juta rupiah.

"Kerugiannya sekitar Rp 20 juta ke atas," ujar dia.