Salin Artikel

Solihin Lumpuh dan Tumbuh Benjolan Sebesar Bola Kasti Usai Divaksin, Ini Kata Satgas

Selain lumpuh, warga Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, ini juga sempat mengalami alergi dan tumbuh benjolan sebesar bola kasti di bawah ketiaknya.

Solihin menjelaskan, awalnya dia disuntik vaksin pada 8 Juli 2021 di puskesmas setempat.

Sehari pasca-divaksin, ayah dua anak itu mengalami gejala pusing, perut mual, dan alergi di sekujur tubuh.

Solihin lantas memeriksakan diri ke puskesmas setempat dan sempat mendapatkan penanganan medis selama beberapa hari.

“Namun, sepulang dari sana kondisinya begini, badan tidak bisa digerakkan,” kata Solihin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Solihin juga sempat dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan setelah kondisinya tak kunjung membaik.

Namun, dia dipulangkan untuk menjalani rawat jalan setelah lima hari dirawat dengan alasan kondisinya sudah membaik.

“Waktu itu kata dokternya sudah bisa pulang, katanya sudah membaik. Namun, sampai sekarang masih begini,” ujar dia.

Sebelum divaksin, Solihin mengaku tidak memiliki masalah terkait kondisi kesehatan.

“Tapi kalau soal riwayat penyakit tidak tahu juga, tidak pernah cek ke dokter. Karena selama ini saya merasa sehat-sehat saja,” kata Solihin.

Solihin berharap bisa mendapatkan penanganan medis berkelanjutan agar sembuh dan kondisinya bisa seperti semula.

“Jadi tidak bisa ke mana-mana, tidak bisa bekerja. Untuk kebutuhan sehari-hari sekarang mengandalkan bantuan dari kerabat dan tetangga,” ucap Solihin.

Penjelasan Satgas

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal saat dikonfirmasi menjelaskan, telah menindaklanjuti kasus tersebut.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah kondisi yang dialami warga tersebut sebagai ekses dari vaksin Covid-19 atau karena sebab lain.

“Sampel sudah diambil dan telah dilakukan observasi. Namun, untuk lebih pastinya kita tunggu hasil dari Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sebagai pihak yang berwenang. Hanya memang prosesnya panjang yah,” kata Yusman kepada Kompas.com di Pendopo, Rabu.

Menurut dia, dampak vaksinasi kemungkinan selalu ada. Namun, hal itu sangat jarang, perbandingannya per 1 kasus 1 juta, dan itu sudah melalui riset.

Oleh karena itu, Yusman meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan vaksinasi dibandingkan manfaat yang didapat untuk membentuk kekebalan tubuh guna melawan virus corona apabila terpapar.

“Jadi, kemungkinan selalu ada. Namun, masalah apakah itu ada kaitan dengan vaksin atau tidak, tetap harus nunggu hasil dari pusat (KIPI) sebagai akhir dari jawabannya,” ungkap Yusman.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/25/172220478/solihin-lumpuh-dan-tumbuh-benjolan-sebesar-bola-kasti-usai-divaksin-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke