Salin Artikel

Geliat Aktivitas Penerbangan di Bandara Husein Sastranegara Bandung Pasca-penurunan Harga Tes PCR

BANDUNG, KOMPAS.com - Penurunan harga tes polymerase chain reaction (PCR) oleh pemerintah ternyata berdampak positif terhadap geliat aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menurunkan harga tes PCR untuk diagnosis Covid-19 dengan kisaran Rp 450.000 sampai Rp 550.000.

Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara R. Iwan Winaya mengatakan sejak adanya kebijakan penurunan tarif tes PCR ini, pihak bandara langsung menyesuaikan tarif tersebut sesuai dengan batas tarif tes PCR yang telah ditentukan.

"Tarif batas atas PCR pulau jawa ini kan Rp 495.000, kemudian di luar pulau jawa Rp 525.000. Untuk Bandung sendiri khususnya Bandara Husein kami akan ada airport center, semenjak diturunkannya batas tarif atas PCR, kita sudah langsung menyesuaikan dengan batas itu," ucap Iwan ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Rabu (25/8/2021).

Menurutnya, penurunan harga tes PCR itu berdampak pada penerbangan transportasi udara di Bandara Husein.

"Tadinya banyak cancel flight, sekarang ada penerbangan dari dan ke Bandara Husein Sastranegara Bandung, walaupun memang jauh dari normal," ucapnya.

Hari ini saja, katanya mencontohkan, ada satu penerbangan yang datang dan berangkat dengan rute ke Bandung dan Denpasar, begitupun sebaliknya.

"Kalau dilihat dari jumlah penumpangnya Bandung-Denpasar itu kurang lebih 84 penumpang, sedang Denpasar-Bandung sekitar 53 penumpang," ucapnya.

Tercatat semenjak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penerbangan pernah terjadi tiga kali penerbangan dalam satu hari.

Dengan penetapan batas tarif tes PCR ini pun, tentu sangat mempengaruhi geliat aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara.

"Yang tadinya banyak cancel flight, sekarang mungkin tiap hari ada, walaupun hanya satu penerbangan," tuturnya. 


Perubahan aturan dokumen kesehatan

Kembali tumbuhnya jumlah penumpang ini juga karena beberapa faktor lainnya.

Iwan menjelaskan, perubahan aturan dokumen kesehatan baru-baru ini juga cukup mempengaruhi geliat aktivitas penerbangan.

Salah satunya penerbangan rute dari pulau jawa ke Bali khususnya Bandung-Denpasar atau sebaliknya yang kini dapat menggunakan Antigen dengan masa berlaku 1x24 jam dan harus menyertakan bukti telah mendapatkan vaksin dosis dua.

"Ini membuat geliat penerbangan kembali bergairah dari adanya trafic Bandung-Denpasar ataupun sebaliknya," ucapnya.

Meskipun begitu, maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Husein belum sepenuhnya normal.

Setelah adanya surat edaran yang mengatur kebijakan penerbangan Jawa-Bali dapat menggunakan dua dokumen kesehatan tersebut, baru satu maskapai yang melayani perjalanan udara dengan rute tersebut.

"Memang satu maskapai yg melayani belum semua maskapai di Husein ini, kemudian adanya flight Bandung-Denpasar ini setelah adanya SE yang mengatur Antigen tadi sehingga ada penerbangan kembali Bandung-Denpasar dan sebaliknya," ucapnya.

"Kemudian beberapa hari lalu ada tiga penerbangan dalam satu hari, seperti Bandung- Denpasar, Bandung-Kualanamu dan Bandung-Balikpapan. Tetapi masih satu maskapai juga," tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/25/144624878/geliat-aktivitas-penerbangan-di-bandara-husein-sastranegara-bandung-pasca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke