Salin Artikel

WN Slovenia dan Nelayan Lokal di Bali Selamat dari Maut Setelah Perahu Terbalik Dihantam Ombak

KARANGASEM, KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) asal Slovenia, Flirian Rensak (35), ditemukan selamat setelah diempas angin kencang dan gelombang di Perairan Selang Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

Flirian ditemukan selamat dengan seorang nelayan lokal bernama Nengah Ardana (45) usai keduanya sempat melakukan sailing atau berlayar di bibir pantai.

"Keduanya ditemukan selamat setelah sebelumnya sempat terombang-ambing di laut," kata Kepala Satpol Air Polres Karangasem AKP I Gusti Bagus Suteja saat dihubungi, Rabu (25/8/2021).

Suteja menuturkan, peristiwa itu bermula pada Selasa (24/8/2021) kemarin, saat WN Slovenia mengajak Nengah Ardana untuk sailing di Perairan Selang Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

Kegiatan sailing rencananya dilakukan selama dua jam.

Namun, saat satu jam perjalanan atau sekitar pukul 11.00 Wita, keduanya dihadapkan dengan cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang besar.

"Setelah itu, sampan yang digunakan terbalik di wilayah perairan Desa Bunutan dengan jarak kurang lebih dari bibir pantai 2 mil," kata dia.

Usai insiden tersebut, keduanya kemudian terombang-ambing di tengah laut.

WN Slovenia itu kemudian memilih untuk berenang ketepian dengan menggunakan life jacket.

Sebelum sampai di pantai, korban Flirian Rensak ternyata sudah dapat ditemukan oleh salah nelayan lain dalam keadaan selamat.

Selanjutnya, korban Flirian tersebut diantar ke tepi pantai dan dibawa ke tempat tinggalnya di Villa Bukit Segara.


Sedangkan Nengah Ardana memilih menunggu di perahu miliknya sembari berharap ada pertolongan dari nelayan lain.

Sekitar pukul 14.30 Wita, nelayan lain kemudian melihat korban melambaikan pakaian warna putih untuk meminta pertolongan.

Korban kemudian dinaikkan ke perahu oleh nelayan dan diantar kembali ke pinggir pantai. Mengingat cuaca sangat buruk, perahu milik korban ditinggalkan.

"Atas kejadian tersebut, kedua korban bisa diselamatkan tanpa mengalami luka-luka fisik, sementara sampan korban dilakukan pencarian oleh kelompok nelayan Bunutan," tutur dia.

Suteja mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan, untuk memperhatikan cuaca saat akan melaut.

Jika terjadi cuaca ekstrem, ia meminta masyarakat untuk menunda aktivitas melautnya.

"Jadi kalau cuaca buruk, jangan dulu melaut," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/25/132452178/wn-slovenia-dan-nelayan-lokal-di-bali-selamat-dari-maut-setelah-perahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke