Salin Artikel

Bermula dari Tersinggung Saat Bertemu di Lampu Merah, Pelaku BY Nekat Tikam Bagus Hermadi

SURABAYA, KOMPAS.com - Penikaman terhadap Bagus Hermadi (34) bermula dari pertemuan korban dan 6 pelaku di Lampu Merah Balongsari, Surabaya.

Para pelaku bertemu korban di lampu merah itu setelah berputar-putar di sepanjang Jalan Balongsari, sehabis kongkow.

BY (20) salah satu dari pelaku menikaman merasa tersinggung dengan sikap korban yang dinilai arogan.

"Lalu ke-6 pelaku mengejar dan memepet korban, kemudian BY menusuk leher korban sebanyak 1(satu) kali lalu para pelaku melarikan diri. Setelah ditusuk, lalu korban terjatuh," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan saat rilis di Mapolrestabes Surabaya, Senin (23/8/2021).

Dalam aksinya, BY mengendara motornya dengan KM (23) warga Kedungdoro Surabaya.

Sedangkan JK, ST dan NR serta FG (buron) dua motor lainnya bertugas menghadang laju korban agar berhenti.

Yusep menuturkan, lima dari enam pelaku ditangkap setelah petugas mendapatkan keterangan dua saksi kunci dan pengembangan hasil dari penyelidikan serta tanda-tanda petunjuk dari CCTV .

Adapun FG masih dalam pengejaran petugas dan statusnya telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kelima pelaku diamankan di rumah masing-masing.


Mereka disangkakan dengan tindak pidana pembunuhan dan atau penganiayaan yang menyebabkan kematian, sebagaimana dimaksud pada Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 Ayat (3) KUHP jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman kurungan penjara 20 tahun.

"Saya kira dugaan yang dilakukan oleh pelaku penganiaya mengakibatkan kematian dan perencanaan sudah cukup bukti dan kami proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata dia.

Polisi berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Tragedi berdarah di Kota Surabaya, semoga menjadi yang terkahir dan diharapkan agar saling menjaga dan saling mengingatkan," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/23/183906478/bermula-dari-tersinggung-saat-bertemu-di-lampu-merah-pelaku-by-nekat-tikam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke