Salin Artikel

Cerita Aqilla, Anak Dusun Juara Kompetisi DJ Nasional, Ingin Patahkan Stigma Negatif

Qilla—panggilan akrabnya—membuktikan bahwa seorang DJ bisa berprestasi, membanggakan keluarga bahkan daerah, hingga ke kancah nasional. 

Sebagai informasi, Qilla baru saja memenangi kompetisi musik pada Pekan Pemuda Nasional tahun 2020 kategori kreativitas pemuda kategori DJ, yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. 

Video Qilla yang sedang memainkan musik juga sedang menjadi pembicaraan warganet di media sosial beberapa waktu terakhir.

Pada video itu, Qilla mengemas lagu-lagu nasional dan daerah dengan musik beat tempo cepat. 

Menariknya lagi, Qilla tampil di tengah jalan setapak pedesaan dan mengenakan baju adat Kalimantan tanah kelahirannya. 

"Selama ini memang DJ itu terkesan enggak baik, sempat sih (dicibir), paling teman-teman, 'Qilla kamu DJ, berarti kamu suka gitu-gitu ya'. Ya saya jawab, 'Ya, enggak semua kayak gitu'," ujar Qilla, ditemui di rumahnya di Dusun Clowok, Desa Jambewangi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021).

"Tapi namanya teman-teman, kan ada tetap ngeyel. Paling Qilla kalau dah kesel, bilang aja, 'Sok tahu'," lanjutnya. 

Anak sulung dari pasangan Agus Wahyu (38) dan Ning Winarti (36) itu mengatakan, menjadi DJ tidak selalu harus tampil di kelab-kelab malam dan berpakaian terbuka.

Ada banyak ajang kompetisi tingkat daerah, nasional, bahkan dunia, yang bisa menjadi wadah anak muda unjuk kemampuan. 

Qilla pun fokus untuk berlatih dan mengikuti kompetisi-kompetisi itu.

Meskipun diakui, ada banyak tawaran untuk tampil di tempat hiburan malam setelah ia memenangi sejumlah kompetisi itu.


Tidak hanya stigma negatif seorang DJ, Qilla juga ingin menunjukkan, dirinya yang notabene berasal dari pelosok desa, jauh dari ingar bingar perkotaan, mampu mengukir prestasi dari musik ini. 

Sederet prestasi yang pernah diraihnya, di antaranya Juara 1 Pioneer DJ Indonesia Crative Mix 2021, Juara 1 Nasional Pekan Pemuda Nasional 2020, Juara 1 Jogja Weekend Festival 2020, dan Juara 1 Indonesian Disc Jockey Championsip Club Mix 2019.

"Ada kakak kelas yang bilang, 'Kamu itu orang desa, kok mainnya DJ, enggak cocok'," kisah siswi kelas IX-A SMP Negeri 1 Pakis itu. 

Remaja yang mengidolakan DJ Winky Wiryawan dan Weird Genius itu bersyukur kesenangannya pada musik DJ sepenuhnya mendapat dukungan kedua orangtuanya. 

Dimulai sejak usia 7 tahun, ia mendapat izin untuk les drum setelah melihat sang ayah bermain drum.

Berlanjut pada 2018, ia minta diperbolehkan untuk belajar musik DJ dengan guru privat di Yogyakarta.

Remaja kelahiran Palangkaraya, 14 Januari 2007, itu mulai menggemari musik DJ saat mendengar musik jenis ini di radio mobil ayahnya.

"Suka aja, kok unik, beda dengan jenis musik lainnya," ungkap Qilla yang bercita-cita menjadi psikolog itu.

Bukan hanya mahir memainkan controler musik DJ, Qilla juga memiliki kemampuan vokal serta menulis lagu.

Salah satu karyanya, lagu tentang wisata alam Telomoyo yang sudah mendapat apresiasi masyarakat di channel YouTube pribadinya.

Sementara itu, ayah Aqilla, Agus Wahyu, mengaku sama sekali tidak menyangka buah hatinya itu memilih musik DJ dibanding musik lainnya.

Apalagi, stigma buruk yang identik dengan musik ini masih melekat di masyarakat.

"Awalnya dengar di radio mobil pas jalan, 'Kok musiknya aneh, tapi asyik namanya apa, Yah?' Lagu yang di-produce sama DJ, saya bilang gitu. Enggak tahu, tiba-tiba dia ngulik cari tahu soal DJ terus minta dicarikan tempat les DJ," ceritanya.


Melihat antusias anaknya, Agus pun mencarikan guru les DJ.

Sampai sekarang Aqilla rajin berlatih dengan gurunya di studio musik di Yogyakarta sebanyak dua kali sepekan. 

Ia juga membelikan peralatan musik tersebut agar bisa berlatih di rumahnya.

Kepala sekolah tempat Qilla belajar, ujar Agus, selalu menekankan agar fokus saja pada kompetisi-kompetisi karena usianya masih terlalu dini untuk tampil di tempat hiburan.

"Ini kalau tak biarin aja lama-lama arahnya akan ke klub. Sedangkan dia masih kecil, akhirnya saya bilang ke Qilla dan pelatihnya agar fokusnya di kompetisi aja," ungkapnya.

"Akhirnya tiap ada kompetisi pokoknya ikut, sampai Jakarta ikut dulu, menang kalah enggak usah dipikirkan, yang penting ikut dulu," imbuh peternak ayam itu.

Kalaupun tampil, kata Agus, Qilla hanya mau menerima tawaran jika acara tersebut digelar di tempat terbuka dan tidak sampai tengah malam.

Sejauh ini, prestasi yang paling berkesan adalah Juara 1 Nasional Pekan Pemuda Nasional 2020 kategori DJ yang diselenggarakan Kemenpora RI.

Kompetisi ini digelar secara virtual karena masih pandemi Covid-19. 

Pesertanya puluhan DJ profesional dari Bali, Sumatera, Jakarta, Yogyakarta, Jateng, Jabar, dan Jatim.

"Dari ajang itu, Aqilla menjadi peserta termuda dan Juara 1. Tentu kami bangga. Saat ini kami masih menunggu kabar dari lomba DJ tingkat ASEAN yang juga diikuti Aqilla," ucapnya seraya mengatakan bahwa cita-cita Aqilla ingin ikut kompetisi DJ internasional.

Selain itu, sang ayah juga berpesan kepada Aqilla agar tidak mengabaikan pendidikan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang psikolog.

Kalaupun masih ingin tampil dan berkompetisi, hanya sampai Aqilla berusia 18 tahun.

"Selanjutnya Qilla jadi produser saja, membuat karya," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/21/060800278/cerita-aqilla-anak-dusun-juara-kompetisi-dj-nasional-ingin-patahkan-stigma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke