Salin Artikel

Saat Bupati Hadiahi Kades Sapu Lidi karena Desanya Dianggap Kotor

Dia kemudian menyerahkan sapu lidi, cangkul, dan sekop untuk 16 kepala desa dan delapan lurah.

“Diberikan alat kebersihan ini merupakan bagian dari memotivasi supaya mereka bisa bertanggung jawab untuk kebersihan di lingkungan kelurahan dan lembang masing-masing,” kata Yohanis selepas memberikan peralatan tersebut di Lapangan Bhakti, Kota Rantepao, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara.

Kepala desa diberi peralatan itu ternyata adalah pemimpin desa atau lembang yang dianggap punya tingkat kebersihan rendah.

Selain memberikan sapu lidi ke desa yang dianggap kotor, Yohanis juga memberi hadiah kepada desa yang punya tingkat kebersihan baik.

Yohanis menyebut, ada tim penilai yang menentukan tingkat kebersihan desa-desa di wilayah.

Namun, pemberian sapu lidi itu tidak disambut baik oleh beberapa kepala lembang. Semisal Rio, Lembang Emba Tau.

Dia mempertanyakan alasan lembangnya dinyatakan sebagai daerah kotor.

“Kalau memang panitia mau turun, segera di lembang. Saya siap untuk sama-sama panitia naik dan kita jalan di semua lembang di Toraja Utara, untuk membandingkan lembang saya dengan lembang lain,” ujar Rio, Kamis (19/8/2021).

“Dua bulan yang lalu, masyarakat saya sudah bergerak mengenai kebersihan, baik itu kebersihan gerbang dan pengecatan pagar,” sambungnya.

Rio yang juga bagian dari aktivis lingkungan di Toraja Utara sebelum menjabat kepala lembang, kerap kali turun lapangan membersihkan Sungai Sa'dan dengan komunitasnya.

Hal itu yang membuatnya heran, lembangnya disebut kotor.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/20/081300678/saat-bupati-hadiahi-kades-sapu-lidi-karena-desanya-dianggap-kotor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke