Salin Artikel

"Saya Berdoa agar Tuhan Beri Waktu Terbaik untuk Membanggakan Orangtua"

KOMPAS.com - Gagal lolos menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara karena Covid-19, membuat Kristina, siswi SMA asal Mamasa, Sulawesi Barat, kecewa.

Salah satu kekecewaan yang dirasakan adalah belum bisa membuat kedua orangtunya bangga.

“Saat ini saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan tetap memberi saya yang terbaik. Dan suatu saat saya bisa meraih impian dan cita-cita saya untuk membanggakan kedua orangtua,” ujarnya, Jumat (13/8/2021).

Kegagalan tersebut membuat Kristina saat ini lebih memilih berkumpul dengan keluarga di Desa Salutabang, Kecamatan Bambang, yang berjarak empat jam perjalanan dari pusat Kota Mamasa.

Kristina memilih membantu sang ibu untuk bersih-bersih rumah dan memasak di dapur. Dirinya juga menolak tawaran untuk menjadi Paskibraka tingkat Provinsi.

Seperti diketahui, kisah Kristina tersebut menjadi viral di media sosial.

Pasalnya, menurut Kristina, dia gagal lolos setelah dinyatakan positif Covid-19.

Dua hari setelah swab pertama yang dilakukan di Puskesmas Binanga, dia lantas menjalani tes swab mandiri di Puskesmas Mamasa. Hasil menunjukkan dia negatif.

Walau terbukti tidak terjangkit Covid-19, pihak Dispora Sulbar tetap mencabut hak Kristina menjadi Paskibraka mewakili Sulbar ke Istana Negara.

Dia lalu digantikan oleh seseorang dari luar yang namanya tidak ada dalam daftar peringkat yang telah diseleksi Dispora sebelumnya

Sementar itu, menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Barat Muhammad Hamzihtes PCR itu merupakan instruksi langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Semua di-swab setelah dilepas Pak Gub. Esoknya keluar positif dari BPOM. Kita laporkan ke Jakarta bahwa mereka positif dan (mereka) bilang tidak boleh harus dikarantina," jelasnya, 28 Juli 2021.

Hamzih bahkan mengaku, pihaknya sudah meminta Kemenpora untuk memberikan keringanan pada Kristina agar tetap bisa menjadi anggota Paskibraka nasional setelah hasil swab PCR-nya negatif.

Namun, kata Hamzih, Kemenpora tak memberikan toleransi karena seluruh anggota Paskibraka nasional diwajibkan berkumpul di Jakarta pada 24 Juli malam.

Diusut Ombudsman

Pihak keluarga Kristina mengaku telah mengadukan hal itu ke Ombudsman perwakilan Sulawesi Barat.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Barat Lukman Umar menduga, ada dua malaadministrasi dalam kejadian ini, yakni soal penunjukan anggota Paskibraka yang bukan dari cadangan, serta dugaan kejanggalan status positif Covid-19 yang dikeluarkan tim Satgas Covid-19 Sulbar terhadap Kristina.

Lukman menyebut telah menurunkan timnya untuk menyelidiki kasus ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Polewali, Junaedi; Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/16/153953278/saya-berdoa-agar-tuhan-beri-waktu-terbaik-untuk-membanggakan-orangtua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke