Salin Artikel

Kisah Sugeng, Difabel Asal Kendal, Bangkit Merakit Alat "Roasting" Kopi Saat Usaha Modifikasi Motornya Ambruk Selama PPKM

Usahanya dalam pembuatan gitar, sewa soundsystem hingga merakit kendaraan roda tiga khusus difabel pun sepi. Tak mau berpangku tangan, ia pun beralih usaha, jadi perakit alat roasting kopi. 

“Sekarang saya membuat alat roasting kopi, karena sudah lama tidak ada pesanan membuat kendaraan roda dua menjadi tiga,” kata Sugeng saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Sabtu (14/08/2021).

Sugeng mengaku menemukan ide membuat alat roasting kopi berawal dari kegemarannya minum kopi.

Lantaran hobi kopi, bahkan di halaman belakang rumahnya ada tanaman kopi. Sugeng suka mencoba mengolah kopi dari kebunnya, untuk dikosumsi sendiri.

“Daripada nganggur, saya mencoba otak-atik barang-barang bekas yang ada, untuk dijadikan alat roasting,” ujar Sugeng.

Buat alat roasting kopi manual

Untuk mengoperasikannya, di tengah tabung untuk memasak kopi diberi besi untuk pegangan supaya bisa diputar.

Tabung diberi penyangga dan di bawahnya ada kompor. Setelah tabung diisi kopi, kompor dihidupkan, dan kemudian tabungnya diputar.

“Tapi cukup melelahkan, karena kita memutarnya. Tangan kita jadi pegel,” tambah Sugeng. Idenya pun berkembang, yakni membuat alat roasting kopi elektrik. 


Alat roasting kopi listrik

Sugeng mengaku membuka-buka YouTube untuk belajar bagaimana cara membuat alat roasting kopi listrik.

“Tapi di YouTube, sering tidak sesuai dengan kenyataan. Saya tetap otak-atik sendiri, hingga akhirnya jadi. Sebuah alat roasting kopi yang digerakkan oleh listrik,” ujarnya bangga.

Bahan yang digunakan untuk membuat alat roasting kopi tersebut yakni tabung gas yang ujungnya dipotong dan sudah dibersihkan.

Bagian dalam tabung itu diberi beberapa penyekat dari plat supaya biji kopi green bean yang dimasak bisa rata matangnya.

Tabung lalu diberi penutup yang tengahnya dilubangi dan diberi pipa. Fungsinya, untuk memasukkan green bean dan mengeluarkan kopi jika telah masak.

Setelah tabung jadi, Sugeng, membuatkan tempat duduknya. Di bawah dudukan itu, ketinggiannya disesuaikan dengan kompor gas, untuk membakar tabung yang berisi kopi.

“Ujung tabung kami beri gear untuk penggerak, setelah saya beri dinamo yang digerakkan oleh listrik,” jelasnya.   

Kapasitas lebih besar, langsung dapat pesanan 

Menurut Sugeng, kapasitas alat roasting kopi buatannya, 2 kilogram. 

“Kemarin sudah ada yang pesan. Tapi tabungnya dari dandang aluminium. Sudah jadi, dan sudah diambil. Saat ini, saya lagi mengerjakan pesanan dari orang Semarang,” lanjutnya.

Sugeng mengaku, alat roasting kopi berkapasitas 2 Kg buatannya, ia patok Rp 1,5 juta per unit. Itu tanpa kompor. Untuk yang pakai kompor, dijual dengan harga Rp 2 juta per unit.

“Harganya bisa naik atau turun, disesuaikan dengan bahan dan modelnya,” aku Sugeng.

Ia berharap PPKM tidak diperpanjang lagi, sehingga masyarakat bisa menggelar hajatan lagi, sehingga bisnis sewa sound system-nya kembali menggeliat, pun bisnis pembuatan gitar hingga modifikasi kendaraan difabel kembali bangkit. 

https://regional.kompas.com/read/2021/08/14/135343578/kisah-sugeng-difabel-asal-kendal-bangkit-merakit-alat-roasting-kopi-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke