Salin Artikel

Tak Lama Lagi, Kota Banjarmasin Punya Jembatan Lengkung Pertama di Indonesia

Jembatan itu bernama Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, Jembatan Sei Alalak ditargetkan selesai pada 15 September 2021.

"Saya berharap ini sesuai dengan rencana akan selesai nanti tanggal 15 September 2021," ujar Ibnu Sina usai meninjau progres pembangunan Jembatan Alalak, Jumat (13/8/2021).

Menurut Ibnu, pembangunan Jembatan Sei Alalak sempat mengalami penundaan.

Itu dikarenakan tingkat kesulitan dari jenis jembatan tersebut menjadi salah satu faktor terlambatnya proses finishing atau penyelesaian.

"Sempat tertunda memang, tetapi kami lihat situasi di lapangan memang progresnya sangat menggembirakan," jelasnya.

Jembatan Sei Alalak nantinya akan menjadi ikon baru Kota Banjarmasin.

Ibnu menargetkan, Jembatan Alalak akan menjadi destinasi wisata untuk wisatawan yang menggemari susur sungai.

"Pemanfaatan ruang terbuka di lahan sisi jembatan yang dapat dimanfaatkan menjadi ruang publik, sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan dari dalam dan luar Kalsel," tambahnya.


Dikatakan Ibnu, Jembatan Sei Alalak dengan pemanfaatan dan perawatan, akan bisa digunakan hingga 100 tahun mendatang.

Untuk itu, dia berharap agar Pemkot Banjarmasin, Pemkab Barito Kuala dan Pemprov Kalsel dapat bersinergi untuk sama-sama menjaga keberlangsungan Jembatan Alalak.

"Kemudian kita rawat sama-sama agar konstruksi ini bisa bertahan, kalau dalam perencanaan sampai 100 tahun saya kira itu," pungkasnya.

Sekedar Informasi, jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Proyek pembangunan jembatan ditangani oleh Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji dengan nilai konstruksi Rp 278 miliar.

Dana pembangunan ini bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema kontrak pekerjaan tahun jamak (multi years).

Untuk diketahui, Jembatan Sei Alalak merupakan cable stayed bridge melengkung pertama di Indonesia dengan metode longline matchcast yang dirancang agar dapat dilintasi oleh kendaraan dengan berat maksimal 10 ton.

Kontruksinya diklaim tahan terhadap gempa dengan masa layan hingga 100 tahun. Sistem pre-cast-nya mampu mengefisienkan biaya dan mengoptimalkan kualitas.

Kemudian, geometri tiang pylon asimetris ditujukan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar dek jembatan serta menambah estetika.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/13/154924678/tak-lama-lagi-kota-banjarmasin-punya-jembatan-lengkung-pertama-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke