Salin Artikel

Pembunuh Wanita Terbungkus Karpet Merah Ditangkap, tapi Identitas Mayat Belum Terungkap

Dua orang terduga pelaku adalah HH (34) dan MH (29). Mereka adalah sopir dan kenek truk pasir.

Meski pelaku sudah ditangkap, polisi masih belum bisa mengungkap identitas korban karena kondisi mayat sudah membusuk dan sulit dikenali.

Pelaku terungkap berkat CCTV

Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan, polisi telah memeriksa saksi-saksi, termasuk meminta keterangan sopir dan kenek truk yang beraktivitas di sekitar lokasi.

HH dan MH dua hari sebelum penemuan mayat diketahui mengirimkan pasir ke lokasi kejadian, yakni pada 25 Juli 2021.

Awalnya, sopir dan kenek truk pasir saat dimintai keterangan tidak mengakui perbuatannya, sehingga polisi meminta HH dan MH wajib lapor.

Setelah melakukan pendalaman, akhirnya polisi berhasil menemukan bukti valid berupa rekaman CCTV dari gerbang tol Serang Timur.

Dalam rekaman memperlihatkan truk dengan nomor polisi A9485F yang dikemudikan HH dan MH membawa jasad korban yang ditutupi karpet merah di bak truk.

"Setelah diperlihatkan bukti rekaman CCTV,  HH dan MH tidak bisa mengelak dan akhirnya  mengakui perbuatnnya," ujar Mariyono saat rilis di Mapolres Serang. Rabu (4/8/2021).

Kepada penyidik, HH dan MH menceritakan peristiwa berawal berawal saat kedua tersangka mendapatkan pesanan mengirimkan pasir pada Minggu (25/7/2021).

Sekitar pukul 01.20 WIB, keduanya berangkat dari rumahnya di wilayah Walantaka, Kota Serang menuju Kota Cilegon untuk mengambil pesanan pasir.

Di perjalanan, ada seorang wanita melambaikan tangannya dengan maksud untuk menumpang dan meminta mengantarkan ke daerah Trondol, Serang.

Tanpa rasa curiga, korban kemudian menaiki mobil truk dengan posisi duduk berada di tengah diapit oleh sopir dan kenek.

Saat perjalanan menuju gerbang tol Serang Timur, pelaku HH tergoda ingin memperkosa korbannya.

Pelaku kemudian mencoba mencium korban, akan tetapi korban menolak dan berontak.

Penolakan itu membuat HH marah lalu mencekik hingga membekap mulut dan hidung korban dibantu oleh MH.

“Mereka secara spontan membekap mulut dan hidung dari korban selama 20 menit hingga tidak bernapas lagi," kata Mariyono.

Mengetahui korban sudah tidak bernyawa, laju kendaraan kemudian terhenti untuk memindahkan korban ke bak belakang di depan RS Sari Asih Serang dengan ditutupi karpet merah.

Agar aksinya tidak diketahui, pelaku berencana membuang korban setelah mengantarkan pesanan pasir.

Sadisnya, korban yang berada di bak kemudian dikubur dengan tumpukan pasir yang dimuat dari Kota Cilegon.

Sekira pukul 06.00 WIB, keduanya menurunkan muatan pasir dan korbannya di lokasi penemuan mayat.

Akhirnya mayat ditemukan oleh warga setempat pada Selasa (27/7/2021).

“Motifnya pemerkosaan, tapi berdasarkan pengakuan pelaku belum sempat berbuat karena korban menolak,” kata Mariyono.

Kedua pelaku kini mendekam di sel tahanan dengan ancaman penjara 15 tahun karea dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembuhunan.

Ciri-ciri korban

Tim identifikasi dan forensik RS dr Drajat Prawiranegara Serang kesulitan mengungkap identitas korban karena sidik jari sudah rusak.

Polisi hanya mengantongi ciri-ciri dari pakaian yang digunakan korban yakni kaus berwarna hitam bertuliskan 'Someone you loved' dirangkap kemeja kotak-kotak, celana jin hitam dan sandal slop warna peach.

Selain itu, korban memiliki tinggi 155 cm, berambut panjang dan kulit sawo matang, dan ada bagian dari gigi depan menggunakan gigi palsu.

Kasat Reskrim Polres Serang AKP David Adhi Kusuma meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga dan mengenalli ciri-ciri korban agar segera mendatangi kantor polisi atau RSDP Serang.

“Kita kesulitan mengungkap identitas korban, karena kartu identitas dibuang oleh pelaku, sidik jari korban sudah rusak. Tapi ciri identik korban ada gigi palsu di bagian depan," kata David.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/08/093511078/pembunuh-wanita-terbungkus-karpet-merah-ditangkap-tapi-identitas-mayat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke