Salin Artikel

Cerita Para Remaja Antre sejak Pagi demi Vaksinasi, Lebih Takut Corona daripada Jarum Suntik

Pelajar kelas VIII SMP Kartika Padang itu diantar oleh ayahnya yang saat itu juga ingin pergi kerja.

"Saat saya datang, warga sudah ramai. Padahal saya datang setengah jam lebih cepat. Pendaftaran belum dibuka," kata Andi kepada Kompas.com, Selasa.

Andi tetap sabar menunggu antrean bersama warga lainnya hingga petugas membuka pendaftaran pada pukul 08.00 WIB.

Andi mengatakan, dirinya mengetahui manfaat vaksin dari kedua orangtuanya yang sudah divaksin. Hal itu membuat Andi juga ingin mendapatkan vaksin.

"Kebetulan ada petugas kecamatan yang datang memberitahu ada gebyar vaksin. Makanya saya tertarik dan ingin divaksin," kata Andi.

"Saya tidak takut vaksin, karena vaksin ini bermanfaat untuk pencegahan corona," kata Andi.

Andi mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk vaksinasi hari ini. Anak pertama dari pasangan Sozanolo Hia dan Welida Zamili ini seperti biasa tidur pukul 22.00 WIB sebelum mengikuti vaksin.

Setelah disuntik vaksin, Andi mengaku tidak merasakan hal yang aneh-aneh.

Andi akan tetap menjaga protokol kesehatan dan siap menjalani suntik vaksin kedua.

"Siap suntik kedua. Saya tetap jaga protokol kesehatan agar bisa terhindar dari corona," kata Andi.

Selain Andi, remaja lainnya, Reisya Hilmy Faren (12) juga mengikuti vaksinasi di lokasi yang sama.

Remaja ini menjadi peserta termuda dalam kegiatan vaksinasi di lokasi tersebut.

Reisya mengatakan, dirinya divaksin berdasarkan keinginan sendiri. Meski takut disuntik, Reisya mengaku lebih takut jika tertular virus Corona.

"Memang saya datang bersama mama, tapi disuntik vaksin adalah keinginan sendiri," kata Reisya.

Saat disuntik, Reisya hanya mengalami sakit seperti digigit semut. Setelah itu tidak merasakan efek apa pun.

Jadi contoh

Wali Kota Padang Hendri Septa mengapresiasi keinginan para remaja, khususnya Reisya untuk mau divaksin.

Hendri menyebutkan keberanian Reisya patut dicontoh karena meski masih remaja, tapi sudah berani divaksin.

"Kita memberi apresiasi, peserta termuda vaksin di Padang diraih Reisya. Kita salut dia mau divaksin," kata Hendri saat meninjau pelaksanan vaksinasi.

Menurut Hendri, sebelum divaksin Reisya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis.

"Dia lulus pemeriksaan kesehatan dan bisa divaksin sehingga menjadi peserta termuda di Padang," kata Hendri.

Warga antusias

Camat Lubuk Begalung Heriza Syafani menjelaskan, program yang diberi nama gebyar vaksinasi ini disambut antusias oleh warga.

Pendaftaran dibuka pukul 08.00 WIB, tapi sejak pukul 07.00 WIB warga sudah ramai yang datang.

"Mereka antusias sekali," kata Heriza.

Heriza menyebutkan, salah satu penyebab ramainya warga yang datang untuk divaksin karena sosialisasi yang gencar dilakukan pada 14-21 Juli.

"Kemudian kita juga menyediakan hadiah berupa baju kaus bagi 150 pendaftar pertama tiap harinya dan voucher menginap di hotel berbintang bagi ketua RT dan RW yang paling banyak membawa warganya di suntik vaksin," ujar Heriza.

Vaksinasi dilaksanakan 3-6 Agustus 2021 dengan target 800 warga.

Syarat yang bisa mengikuti vaksinasi adalah warga berusia minimal 12 tahun dan membawa fotokopi KTP, KK, serta memenuhi syarat kesehatan.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/04/135554578/cerita-para-remaja-antre-sejak-pagi-demi-vaksinasi-lebih-takut-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke