Salin Artikel

Hasil Investigasi KIPI Pastikan Ibu di Sulut Bukan Meninggal karena Vaksin AstraZeneca

Hal ini berdasarkan hasil rekomendasi Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI).

Hasil rekomendasi itu disampaikan dalam keterangan tertulis lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sulut, dikutip Kompas.com, Rabu (4/8/2021).

Sebelum Komnas PP KIPI mengeluarkan rekomendasi, tim surveilans KIPI tingkat puskesmas dan kabupaten atau kota lebih dulu telah melakukan investigasi.

Hasil investigasi itu kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut telah melaporkan ke Komite Daerah (Komda) PP KIPI Provinsi Sulut melalui rapat virtual (Zoom) yang juga diikuti oleh tim puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten atau kota.

Komda PP KIPI Sulut bersama Komnas PP KIPI telah melakukan causality asessment.

Dengan kesimpulan kasus atas nama Ny JT, asal Minahasa Selatan, yakni data pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya infeksi bakterial yang berat disertai penurunan hemoglobin (Hb).

Tidak didapatkan data kondisi kesehatan pasien sebelum vaksinasi.

Infeksi bakterial dan pucat yang terjadi tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19.

"Berdasarkan hasil diskusi virtual tanggal 23 Juli 2021 antara Komnas PP KIPI, Komda PP KIPI, Puskesmas Motoling, Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru, Dinas Kesehatan Minahasa Selatan, dan Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, KIPI yang terjadi adalah koinsiden (tidak ada kaitan dengan pemberian vaksinasi Covid-19)," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel.

Penyebab kematian adalah sepsis dan anemia pasca-perdarahan.


Selain IRT di Minahasa Selatan, mekanisme serupa dilakukan terhadap dua kasus KIPI di Kota Manado, atas nama Ny RK dan Tn ID.

Kesimpulan pada kasus Ny RK, pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes melitus yang merupakan risiko terjadinya stroke.

"Berdasarkan hasil diskusi virtual tanggal 16 Juli 2021 dengan Komnas PP KIPI, KIPI yang terjadi adalah koinsiden (tidak ada kaitan dengan pemberian vaksinasi Covid-19). Penyebab kematian stroke hemoragik," ujar Steaven.

Lalu, kesimpulan kasus atas nama Tn ID, pasien tetap beraktivitas seperti biasa pasca-vaksinasi.

Tidak terdapat laporan dan keluhan dari pasien pasca-vaksinasi sehingga tidak ada data penunjang.

"Berdasarkan hasil diskusi virtual tanggal 16 Juli 2021 dengan Komnas PP KIPI, KIPI terjadi tidak ada kaitan dengan pemberian vaksinasi Covid-19. Penyebab kematian diduga serangan jantung," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/04/122557778/hasil-investigasi-kipi-pastikan-ibu-di-sulut-bukan-meninggal-karena-vaksin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke