Salin Artikel

Tak Percaya Covid-19 dan Ikut Sembelih Kurban, Seorang Warga di Sleman Diduga Tulari 43 Orang

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 43 warga di kompleks perumahan Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, terkonfirmasi positif Covid-19.

Kasus ini berawal dari seorang warga yang positif tetapi tidak percaya Covid-19 dan nekat ikut kegiatan penyembelihan hewan kurban.

Lurah Donokerto R Waluyo Jati mengatakan, kasus penularan ini diketahui pada 20 Juli 2021.

Awalnya, ada seorang warga sekitar usia 50 tahun yang merasakan tidak enak badan.

"Sudah positif tapi memang tidak merasa positif, juga sudah merasakan tidak enak badan," ujar Jati kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Jati menyampaikan, warga yang mengalami gejala ini sempat tidak percaya adanya Covid-19.

"Iya memang (sempat tidak percaya Covid-19). Kalau di lingkungan memang kurang srawung, dan memang jarang mengikuti berita," tuturnya.

Menurut dia, seharusnya warga ini menjalankan isolasi mandiri.

Namun, tidak dilakukan dan justru keluar rumah untuk ikut kegiatan penyembelihan hewan kurban bersama warga lainya.

Warga tersebut juga sempat tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Memang berawal dari warga yang tidak jujur dan jalan-jalan ikut penyembelihan sapi. Sehingga menularkan kepada masyarakat yang lain," ungkapnya.

Jati mengaku, warga sudah mengenakan masker selama proses penyembelihan hewan kurban.

"Masker ini kita sudah mengimbau untuk dua lapis ya, tapi memang pelaksanaannya itu lebih dari 15 menit tentunya juga membuat virus itu lebih banyak menyebar dan bahkan mungkin dalam sekian jam, waktu kegiatan itu masker bisa tertutup rapat tapi ada celah ketika itu dibuka satu dua orang, ada yang istirahat makan, Itu yang menyebabkan," tuturnya.

Warga yang positif Covid-19 tersebut, lanjutnya, kondisinya mengalami perburukan. Kemudian dibawa ke rumah sakit.

"Iya sempat kritis tapi ini alhamdulillah sudah kondisinya sudah mulai membaik. Otomatis sekarang sudah percaya, adanya kejadian yang sangat luar biasa ini yang bersangkutan jadi percaya," ungkapnya.

Setelah kasus pertama tersebut, satgas kemudian melakukan tracing kontak erat.

Termasuk keluarga dari kasus pertama dan warga yang mengikuti kegiatan penyembelihan hewan korban.

"Kalau kemarin yang terkonfirmasi pada waktu kontak di penyembelihan itu ada 35 (terkonfirmasi positif Covid-19), beberapa hari terakhir ini tadi  bertambah 7 kasus," kata Jati.

Jati menambahkan, total yang terkonfirmasi positif Covid-19 termasuk dengan satu warga kasus pertama ada 43 orang.

Mereka yang terkonfirmasi positif mayoritas mengalami gejala dan sudah dibawa ke beberapa shelter yang ada di Kabupaten Sleman untuk menjalani isolasi.

"Jadi sudah kita bawa ke shelter UGM, UII dan selter yang lain untuk isolasi karena memang banyak yang bergejala," bebernya.

Satgas kemudian melakukan langkah-langkah pencegahan. Salah satunya dengan menerapkan lockdown di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman yang warganya banyak terpapar tersebut.

"Perumahan ini penduduknya paling padat. Kita lockdown karena banyak gang yang ditutup karena masih banyak kasus, ini tambah 7 lagi. Jadi kita putuskan untuk lockdown," ucapnya.

Jati menuturkan, sebenarnya mayoritas warga sudah menerapkan prokes dan menaati PPKM.

Ia bersama satgas juga tak henti-hentinya memberikan edukasi kepada masyarakat.

Harapannya agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.

"Harapan kami ini menjadi pengalaman untuk selanjutnya jangan terjadi lagi. Jadi kita sudah dan terus berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat supaya nanti apa yang diprogramkan pemerintah ini ditaati," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/03/142551678/tak-percaya-covid-19-dan-ikut-sembelih-kurban-seorang-warga-di-sleman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke