Salin Artikel

Cerita Dewi Sasmita, Lestarikan Keanekaragaman Hayati Mangrove Ujungpangkah hingga Sita Perhatian National Geographic

Prinsip ini dipegang kuat oleh Dewi Sasmita, warga Desa Sembungan Kidul, Kecamatan Dukun, Gresik, dalam mewujudkan mimpinya sebagai pemerhati burung guna berpartisipasi menjaga kawasan mangrove Ujungpangkah, Gresik.

Beberapa waktu lalu, Mita, sapaan Dewi Sasmita, sempat mendapatkan dana hibah dari National Geographic Society untuk menggelar acara Solo Delta Expedition di kawasan mangrove Ujungpangkah.

Proses panjang sempat dilalui Mita, sebelum mendapat kepercayaan dari National Geographic Society.

"Dapat informasi tentang dana hibah konservasi dari teman sesama komunitas pelestari keanekaragaman hayati. Awal 2020 saya coba mengajukan permohonan ke National Geographic, dengan tujuan mengangkat potensi keanekaragaman hayati di Gresik, syukur akhirnya disetujui,” ujar Mita saat dihubungi, tanpa merinci besaran dana hibah yang diterima, Senin (2/8/2021).

Lulusan Universitas Airlangga (Unair) jurusan Biologi ini mengaku, sudah aktif melakukan penelitian tentang berbagai macam jenis burung yang ada di kawasan mangrove Ujungpangkah sejak kuliah.

Setelah lulus, Mita kerap menjadi sukarelawan untuk program konservasi keanekaragaman hayati bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Namun lebih dari itu, Mita memiliki alasan kenapa dirinya berusaha keras mencoba mengajukan permohonan tersebut kepada pihak National Geographic.

Karena menurutnya, meski Gresik sudah dikenal banyak orang sebagai kota industri, namun Gresik sebenarnya memiliki potensi keanekaragaman hayati yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Salah satunya adalah, kawasan mangrove Ujungpangkah.

Hanya saja sampai saat ini Mita menilai, keanekearagaman hayati dan upaya pelestarian yang dibutuhkan hingga sekarang masih kurang dikenal oleh masyarakat luas. Terutama, bagi warga yang tinggal di Gresik sendiri.

Sehingga dibutuhkan upaya lebih lanjut, untuk dapat mengenalkan keanekaragaman hayati ini kepada masyarakat.

“Atas dasar itu saya berinisiatif membuat program Solo Delta Expedition, yakni upaya untuk membangun kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati dan upaya pelestariannya di Kabupaten Gresik,” ucap Dewi.

Rencana semula, Mita bersama tim, menggagas agenda Solo Delta Expedition berlangsung pada akhir Juni hingga awal Juli 2021.

Namun lantaran adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah, maka acara tersebut diundur.

“Karena ada PPKM Darurat, maka acara belum bisa kami laksanakan. Saat ini saya dan tim masih menunggu hingga semuanya kondusif,” kata Mita.

Mita menjelaskan, acara Solo Delta Expedition yang diberi tajuk Capture the Nature ini nantinya, merupakan sarana edukasi dan pemberdayaan bagi para pelajar SMA yang ada di Gresik, dalam rangka pelestarian keanekaragaman hayati.

Peserta adalah 20 siswa terpilih dari hasil seleksi.

Selama kegiatan berlangsung, mereka akan diajak mengenal kawasan mangrove Ujungpangkah, yang merupakan muara dari sungai Bengawan Solo di Gresik.


Adapun kawasan mangrove Ujungpangkah telah diakui sebagai salah satu Important Bird and Biodiversity Area (IBA) di Indonesia.

Mangrove Ujungpangkah juga telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) di Jawa Timur, pada 2020 kemarin.

"Melalui kegiatan ini kami akan memberikan pengetahuan dan pengalaman langsung kepada para peserta untuk mengamati burung, mangrove, dan memotret alam bebas sebagai bagian dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati," tutur Mita.

Adapun untuk menyukseskan gelaran Solo Delta Expedition nantinya, Mita mengaku, sudah berkoordinasi dan akan bekerjasama dengan beberapa pihak.

Di antaranya, organisasi pemuda lokal Mahapala BIRU Universitas Muhammadiyah Gresik, BBKSDA Jawa Timur, Karang Taruna Desa Pangkahwetan dan Pangkahkulon, Biolaska Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/03/102114278/cerita-dewi-sasmita-lestarikan-keanekaragaman-hayati-mangrove-ujungpangkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke