Naik Kapal Pakai Sertifikat Vaksin dan Surat Antigen Palsu, 31 Penumpang Ketahuan, Ini Kata Satgas Covid-19

KOMPAS.com - Kasus pemalsuan sertifikat vaksin dan tes swab antigen kembali terjadi.

Di Pelabuhan Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara, 31 penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo ketahuan memakai sertifikat vaksin Covid-19 dan surat hasil tes swab antigen palsu.

Saat itu, para penumpang yang turun diperiksa kelengkapan surat-suratnya oleh petugas gabungan.

Salah satu yang dicek adalah dokumen kesehatan.

Dari pemeriksaan tersebut diketahui bahwa 31 dari 148 penumpang memakai surat swab antigen dan sertifikat vaksin palsu.

Juru Bicara Satgas Covid Baubau dr Lukman menjelaskan, rata–rata penumpang menggunakan dokumen kesehatan palsu tanpa divaksin. Hasil tes swab antigen pun tidak tercatat.

“Itu akan didalami oleh petugas masing-masing wilayah, karena sudah diambil juga datanya oleh teman-teman KKP dan juga teman-teman kepolisian,” ujarnya, Kamis (29/7/2021).

Pengakuan salah satu penumpang

La Ode Arjuna, seorang penumpang yang membawa sertifikat vaksin dan surat tes antigen palsu, menjelaskan bahwa sertifikat dan surat diperolehnya dari seseorang di Pelabuhan Jayapura, Papua.

Biaya dokumen palsu dibanderol Rp 1,5 juta. Itu sudah termasuk tiket kapal.

“Saya dapat dari Bapak T, dia buruh di sana. Biayanya Rp 1,5 juta secara keseluruhan termasuk surat vaksin, swab antigen dan tiket,” bebernya.

La Ode mengakui, selama berada di Jayapura hingga pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Muna, dia belum pernah sama sekali divaksin.

Para penumpang yang kedapatan menggunakan dokumen palsu ini kemudian dipersilakan kembali ke kampung halaman di sekitar Kepulauan Buton.

“Kita anjurkan juga tadi masing-masing penumpang dan sudah diberikan arahan langsung dari wakil ketua satgas, bila telah sampai di daerah tujuannya, masing-masing melakukan isolasi mandiri (isoman) dua sampai tiga hari,” beber La Ode.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Baubau, Defriatno Neke | Editor: Dony Aprian)