Salin Artikel

Kapal Perintis Berhenti Beroperasi di Maluku, Begini Penjelasan Pelni

Kepala Operasional PT Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assagaff mengatakan, penghentian operasional tujuh kapal perintis itu sudah dilakukan sejak pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Ada PPKM makanya dengan alasan itu dihentikan operasional. Karena di sana kita syaratnya harus vaksin, sementara di kecamatan dan pulau-pulau ini kan sarana vaksin belum ada jadi nanti ditahan dan sebagainya jadi kita setop dulu selama PPKM,” kata Assagaff kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis (29/7/2021).

Ia menjelaskan, penghentian operasional tujuh kapal perintis itu merupakan keputusan dari PT Pelni pusat. Sementara pihaknya hanya menindaklanjuti keputusan tersebut.

Selain itu, penghentian operasional tujuh kapal itu juga telah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan.

“Itu keputusan dari Pelni pusat tapi bukan Pelni saja sudah koordinasi dengan kementrian perhubungan, kita di cabang tak bisa ambil keputusan kalau untuk operasional kapal,” ujarnya.

Adapun tujuh kapal perintis yang saat ini berhenti beroperasi di wilayah Maluku itu yakni KM Sabuk Nusantara 72, KM Sabuk Nusantara 87, KM Sabuk Nusantara 107, KM Sabuk Nusantara 103, KM Sabuk Nusantara 105, KM Sabuk Nusantara 71, dan KM Sabuk Nusantara 75.

“Ada lima kapal yang homebase Ambon, satu homebase ternate dan satu lagi homebase Saumlaki,” katanya.

Assagaff mengakui, keberadaan kapal perintis di Maluku selama ini sangat membantu konektivitas antarpulau di Maluku.


Warga juga sangat terbantu dengan keberadaan kapal-kapal tersebut karena biayanya yang sangat murah.

“Karena itu kan subsidi semua. Jadi operasi kapal perintis ini kita misinya sosial untuk menyambung antara bukan misi komersial, misalnya ke Banda kalau kapal besar Rp 110.000  kalau kapal perintis hanya Rp 25.000 jadi murah sekali kita tidak ada untung di situ,” ungkapnya.

Ia pun berharap pandemi Covid-19 di Maluku segera berakhir dan pemerintah segera mencabut PPKM sehingga tujuh kapal tersebut bisa kembali beroperasi.

“Kita berharap kapal bisa diberangkatkan kembali karena kasihan masyarakat kita di sini,” katanya.

Penghentian operasional tujuh kapal perintis tersebut patut disayangkan karena selama ini menjadi sarana transportasi laut yang sangat diandalkan warga untuk menjangkau pulau-pulau terluar di Maluku yang sulit disinggahi kapal berukuran besar.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/29/205716378/kapal-perintis-berhenti-beroperasi-di-maluku-begini-penjelasan-pelni

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke