Salin Artikel

Cerita Lutfi, Jual Cilok Pakai Jas dan Dasi, Pembeli Ajak Berfoto hingga Omzet Meningkat

Pria tersebut bukan wakil rakyat. Dia adalah Lutfi Ramli (34), seorang penjual cilok keliling asal Kelurahan Punia, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lutfi sengaja berpakaian nyentrik agar menarik perhatian pembeli.

Omzet meningkat

Terobosan Lutfi terbukti. Omzet penjualan cilok yang ia beri nama 'Cilok Pejabat' langsung meningkat setelah dia berganti penampilan.

"Saya berjualan (cilok) dari tahun 2014. Kemudian menggunakan jas ini baru satu minggu," kata Lutfi, Kamis (29/7/2021).

Dalam kurun waktu seminggu, Lutfi mengaku, omzet penjualan bakso ciloknya mengalami kenaikan.

"Sebelum menggunakan jas paling dua kali, setelah menggunakan jas sehari bisa lima kali mengisi dandang (berisi cilok)," kata Lutfi.

Dagangannya juga semakin laris saat video yang memperlihatkan Lutfi berjualan bakso cilok dengan memakai setelan jas, viral di media sosial.

"Respons pembeli Alhamdulillah banyak yang support juga, hasil Alhamdulillah lumayan banyak. Dari pelanggan sedikit menjadi banyak karena mereka penasaran dengan pakaian yang saya gunakan," kata Lutfi.

Pembeli ingin berfoto

Kini makin banyak warga yang penasaran ingin mencicipi cilok buatannya.

Bahkan tak jarang, ada pembeli yang sengaja meminta foto dan merekam video saat Lutfi melayani pelanggan.

Lutfi pun tidak keberatan dan tetap melayani dengan ramah.

Haika salah satu pembeli mengaku, penasaran dengan cilok pejabat yang saat ini sedang viral.

Dia mengatakan, pertama kali melihat video penjual cilok memakai jas dari grup WhatsApp.

"Nyobain cilok yang lagi viral nih. Tadi pas lagi lewat loh kok ada cilok, penasaran makanya balik lagi. Tapi kreatif sih benar-benar kreatif," kata Haika.

Tidak hanya membeli cilok, Haika juga mengambil beberapa video.

Sandi salah satu pembeli menilai, penjual cilok yang memakai jas dan dasi merupakan sesuatu hal yang unik dan menarik.

"Tadi temen yang ngasi tau itu cilok yang jualan pakai jas, coba beli aja pengen coba rasanya," kata Sandi.

Menurut Sandi, selain berjualan dengan cara yang unik, rasa ciloknya juga enak.

"Enak sih, enak bener," kata Sandi usai mencicipi bakso cilok.

Cilok dagangan Lutfi diberi nama 'Cilok Pejabat dari rakyat untuk rakyat'.

Lutfi memberi nama 'Cilok Pejabat' bukannya tanpa alasan.

Nama 'Cilok Pejabat' dipilih, sebab di kampungnya Ia menjabat sebagai kepala lingkungan.

Tidak hanya penampilan yang nyentrik, kepala lingkungan Karang Kateng, Kelurahan Punia, kecamatan Mataram ini, mengaku menjaga kualitas rasa dan kebersihan cilok dagangannya.

Berbeda dari bakso cilok pada umumnya, bakso cilok buatan Lutfi berwarna hijau karena ada campuran sayur sawi. Sehingga makanan itu memiliki kandungan gizi lebih.

Bahan baku daging yang akan digunakan membuat cilok merupakan daging sapi pilihan.

"Mulai dari pengolahan sampai pembuatan saos kita jaga kebersihannya. Dari rasa terus kebersihan kita jaga," kata Lutfi.

Meski diberi julukan cilok pejabat, kata Lutfi, harga ciloknya tetap merakyat. Dia membanderol dagangannya seharga Rp 10.000 untuk satu cup cilok.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/29/140644178/cerita-lutfi-jual-cilok-pakai-jas-dan-dasi-pembeli-ajak-berfoto-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke